Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Jawa Timur Bayu Rekso Aji menyatakan langkah pengawasan terhadap pelanggaran penyaluran elpiji 3 kilogram perlu dibarengi dengan pembuatan peraturan daerah (perda) sebagai instrumen pelaksanaan aturan.
Bayu di Kota Malang, Jumat, mengatakan perda menjadi kebutuhan penting dalam melaksanakan pengawasan ketepatan penyaluran elpiji tiga kilogram, kemudian regulasinya juga bisa menyangkut penerapan sanksi terhadap pelanggar.
"Regulasi untuk sanksi tidak tepat sasaran memang belum kuat. Kami akan highlight itu (perda)," kata Bayu.
Jika langkah pengawasan tidak dibarengi adanya aturan baku, maka penindakan yang dijalankan oleh pemerintah tidak bisa maksimal. Pasalnya, setiap pelaksanaan kebijakan perlu membutuhkan payung hukum.
Bahkan, dia menyatakan siap menyerap ilmu dari daerah lain terkait penyusunan perda tersebut.
"Nanti kami belajar dari beberapa daerah (pembuatan perda pengawasan elpiji)," ujar dia.
Selain itu, mengenai ketersediaan elpiji tiga kilogram di Kota Malang untuk kebutuhan selama Ramadhan, Bayu memastikan jika hal tersebut masih dalam kategori aman.
Namun, ketersediaan elpiji yang kerap kali disebut tabung "melon" itu saat momen Ramadhan juga bisa mengalami peningkatan.
"Stok untuk 2025 ini 34 metrik ton dan realitanya bisa meningkat 35 ribu metrik ton, artinya dengan kondisi setiap tahun naik empat persen di Ramadhan. Kami akan berkoordinasi dengan pemkot untuk ada penambahan," ujar dia.
Pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan mengenai ketersediaan elpiji tiga kilogram, khususnya menyoal harga jual di pasaran.
"Tadi disampaikan regulasi diatur sampai pangkalan Rp18 ribu dan yang coba dikendalikan di luar pangkalan, karena kami periksa juga ada yang Rp22 ribu," kata Bayu.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita menambahkan pendistribusian elpiji tiga kilogram di wilayah setempat sudah tidak ditemukan kendala.
"Sampai hari ini sudah lancar, kalau kemarin sempat kosong di pangkalan dan di pengecer sempat sulit," ucap dia.