Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur memperkuat karakter pelajar untuk memerangi narkoba dengan pendekatan kepanduan yang positif melalui ruang kreatif dan edukatif seperti kegiatan "Anti Drugs Scout Festival 2025".
"Gerakan pencegahan narkoba di Kabupaten Lumajang semakin mengakar kuat di kalangan generasi muda. Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten bekerja sama dengan Pemkab Lumajang untuk perkuat karaker pelajar menolak narkoba," kata Bupati Lumajang Indah Amperawati dalam keterangan tertulis yang diterima di kabupaten setempat, Sabtu.
Anti Drugs Scout Festival 2025 bukan sekadar lomba kepramukaan, melainkan ajang penguatan nilai kebangsaan dan perlawanan terhadap narkoba melalui aktivitas kreatif, sportivitas, dan kerja sama tim. Kegiatan itu menyasar pelajar dari tingkat SMP/MTs hingga SMA/SMK/MA se-Kabupaten Lumajang.
"Anak-anak kami bukan hanya generasi penerus, tapi garda terdepan dalam menjaga bangsa dari kehancuran narkoba. Melalui kegiatan seperti itu, kami bangun karakter yang kuat, disiplin, dan cinta tanah air," tuturnya.
Bupati Lumajang yang akrab disapa Bunda Indah itu menekankan bahwa perjuangan melawan narkoba bukan sekadar urusan penegakan hukum, tapi juga soal kemanusiaan dan cinta terhadap masa depan bangsa.
"Kalau benar-benar cinta Indonesia, maka mulailah dari menjaga anak-anak kita. Lindungi mereka dari narkoba. Itulah bentuk cinta paling konkret," katanya.
Menurutnya penyalahgunaan narkoba bukan hanya menggerus masa depan individu, tetapi juga menciptakan luka kolektif dalam keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, upaya pencegahan harus menyasar akar, dimulai dari keluarga yang peduli dan lingkungan yang suportif.
"Saya tidak ingin ada anak Lumajang yang masa depannya dirampas narkoba hanya karena kita lalai menjaga. Ini tanggung jawab kita semua," ujarnya.
Ia merespon serius data yang disampaikan Kepala BNN bahwa saat ini terdapat 3,3 juta penyalahguna narkoba di Indonesia. Jumlah yang bukan hanya angka, tetapi cerita tentang jutaan keluarga yang kehilangan harapan, dan anak-anak yang kehilangan masa depan.
"Pemkab Lumajang tidak tinggal diam. Melalui kolaborasi lintas sektor, pemerintah daerah memperkuat edukasi pencegahan berbasis sekolah, pelibatan tokoh masyarakat, serta rehabilitasi dengan pendekatan yang lebih manusiawi," katanya.
Sementara Kepala BNN Kabupaten Lumajang AKBP Indra Brahmana mengatakan pihaknya memberikan penghargaan program P4GN kepada Bupati Lumajang sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan dukungan nyata terhadap berbagai program pencegahan dan pemberantasan narkoba di daerah.
“Kami sangat mengapresiasi Ibu Bupati yang tidak hanya memberi kebijakan, tapi juga hadir langsung di tengah masyarakat, anak-anak, dan komunitas. Itu contoh nyata kepemimpinan yang berpihak pada masa depan," ujarnya.