Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menyiagakan ribuan tenaga kesehatan (nakes) di setiap pos pelayanan kesehatan atau posyankes dan tempat wisata di sepanjang jalur mudik di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jumat, mengungkapkan sebagian tenaga kesehatan juga bersiaga di beberapa puskesmas dan rumah sakit yang buka 24 jam.
"Total ada 12 posyankes, 31 puskesmas, 13 rumah sakit, dan 62 klinik yang disiagakan selama libur Lebaran di Banyuwangi," ujarnya.
Menurut Ipuk, layanan kesehatan akan buka setiap hari mulai 28 Maret hingga 8 April 2025, selain untuk mengantisipasi kedaruratan, posyankes juga disiapkan untuk menjadi tempat peristirahatan sementara bagi para pemudik atau wisatawan.
Ia mengatakan pos pelayanan kesehatan dilengkapi dengan tenaga dokter, paramedis dan ambulans, dan tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua puskesmas, rumah sakit, dan klinik yang ada di Banyuwangi.
"Kami atur jadwalnya dalam shift, sehingga bisa terus siaga selama 24 jam, layanan di pos kesehatan ini tidak dipungut biaya," kata Bupati Ipuk.
Selain itu, katanya, di setiap posyankes juga bisa melayani konsultasi pemeriksaan kesehatan, traise dan penanganan awal kegawatdaruratan, dan rujukan jika diperlukan.
"Pos kesehatan juga bisa dimanfaatkan untuk penanganan kesehatan ringan, seperti mabuk perjalanan, diare juga stabilisasi pasien kegawatdaruratan sebelum dibawa ke rumah sakit," kata Ipuk.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat menjelaskan bahwa dari 12 pos kesehatan yang disediakan sebanyak 8 pos bergabung dengan pos pengamanan mudik (pospam) dari kepolisian.
Lokasi tersebut berada di sepanjang jalan arteri mulai dari Wongsorejo, Ketapang, Kota Banyuwangi, Licin, Rogojampi, Genteng, Gambiran, dan Kalibaru. Layanan ini akan beroperasi selama 24 jam setiap hari.
"Untuk 4 pos pelayanan kesehatan lainnya, disiagakan di destinasi wisata dan pemberhentian moda transportasi," kata Amir.