Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Jember (Unej) Prof Slamin mengatakan bahwa program studi (prodi) rumpun kesehatan masih menjadi favorit bagi mahasiswa baru jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025 yang sudah diumumkan.
"Dari jalur tanpa tes tertulis itu, Unej menerima sebanyak 3.007 mahasiswa baru yang terdiri atas 2.698 mahasiswa baru jenjang sarjana, dan 309 mahasiswa jenjang diploma tiga serta sarjana terapan," tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jember, Kamis.
Jumlah mahasiswa baru tersebut hasil seleksi dari 15.378 peserta. Dari data yang ada, program studi di rumpun kesehatan di Unej masih jadi favorit siswa di kelompok Sains dan Teknologi (Saintek) berdasarkan hasil SNBP tahun 2025 yang telah diumumkan pada Selasa (18/3).
Dari daftar 10 program studi dengan animo terbanyak di kelompok Saintek, tujuh di antaranya adalah program studi di rumpun kesehatan, termasuk yang menjadi kejutan adalah masuknya Program Studi Diploma 3 Keperawatan Unej Kampus Lumajang dalam daftar tersebut karena pertama kali program studi diploma menembus daftar program studi dengan animo terbanyak.
"Pilihan program studi siswa di Unej khususnya di kelompok Saintek ternyata masih berkutat di rumpun kesehatan. Salah satu alasannya karena lulusannya dianggap relatif mudah mendapatkan pekerjaan dengan skill yang dimiliki," tutur Slamin.
Guru besar Teori Graph di Fakultas Ilmu Komputer itu mengatakan khusus untuk Program Studi Pendidikan Dokter dan Pendidikan Dokter Gigi memang sejak lama selalu jadi favorit dalam penerimaan mahasiswa baru setiap tahunnya.
Jika siswa bertarung di program studi tertentu saja, maka akibatnya banyak yang tidak diterima mengingat kuota yang terbatas, sehingga bagi siswa yang gagal lolos di jalur SNBP dan akan mendaftarkan diri di jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) maka hendaknya mulai membuka wawasan akan program studi lain yang juga prospektif di masa depan.
Semisal program studi di Fakultas MIPA yang justru menjadi dasar pengembangan kemajuan IPTEK, juga program studi di rumpun keteknikan, pertanian hingga program studi yang ada kaitannya dengan ilmu komputer.
"Namun perlu diingat, apa pun pilihan program studinya maka penguasaan hard skill harus ditunjang dengan soft skill agar mampu bersaing di dunia kerja," katanya.
Sementara itu, di kelompok Sosial Humaniora (Soshum), siswa masih menjadikan profesi guru sebagai favorit dan terbukti ada empat program studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di Unej yang masuk daftar sepuluh besar program studi dengan animo terbanyak. Yakni Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Ekonomi.
Berdasarkan data, jumlah pendaftar Pendidikan Dokter sebanyak 1.124 siswa, namun kuotanya hanya 57 orang saja, kemudian Farmasi jumlah pendaftar sebanyak 1.086 peserta dan yang dibutuhkan hanya 54 orang dan Ilmu Keperawatan jumlah pendaftar sebanyak 900 peserta dengan kuota sebanyak 69 orang.
Sedangkan untuk rumpun Soshum, pendaftar tertinggi di Prodi Manajemen sebanyak 972 peserta dengan kuota hanya 78 orang, kemudian Pendidikan Guru SD sebanyak 917 peserta dengan kuota hanya 50 orang, dan Akuntansi sebanyak 747 peserta dengan kuota yang diterima sebanyak 90 orang.
Sementara Koordinator Program Studi Diploma 3 Keperawatan Unej Kampus Lumajang Nurul Hayati bersyukur karena tahun ini animo siswa kuliah di kampus Lumajang meningkat, sehingga pihaknya terus berusaha menyosialisasikan keunggulan prodi tersebut dengan melibatkan mahasiswa, dosen dan alumni.
"Alhamdulillah, berkat kerja sama dengan semua komponen mampu membawa Program Studi Diploma 3 Keperawatan Unej kampus Lumajang makin dikenal," ujarnya.