Surabaya (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur mendorong pembentukan panitia khusus (pansus) guna mengusut kasus dugaan kredit fiktif di Bank Jatim Cabang Jakarta senilai Rp569,4 miliar secara transparan.
"Di tengah bulan suci Ramadhan, kami terus berikhtiar agar Pansus Bank Jatim segera terbentuk. Dukungan dari berbagai fraksi terus berdatangan, meskipun ada pula yang menolak," kata Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur, Muhammad Ashari, di Surabaya, Selasa.
Menurut Ashari, pembentukan pansus membutuhkan dukungan luas agar dapat segera direalisasikan termasuk dari Gubernur Jawa Timur.
Terlebih, Ashari menilai upaya pembentukan pansus dapat bertujuan untuk menjaga kepercayaan publik terhadap Bank Jatim.
Ia mengatakan skandal kredit fiktif ini bukan yang pertama sehingga perlu langkah serius agar bank milik daerah tersebut tetap kredibel dan mampu memberikan kontribusi optimal terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Pansus ini dibentuk untuk memastikan transparansi dan perbaikan di Bank Jatim, demi menjaga kepercayaan publik serta mendorong peningkatan dividen bagi daerah," tuturnya.
Politisi PKB itu menambahkan, kasus kredit fiktif Bank Jatim telah menyita perhatian publik termasuk kalangan aktivis, LSM, dan media.
"Kasus ini bukan hanya menjadi sorotan di DPRD, tetapi juga masyarakat luas. Banyak pihak yang menghubungi saya untuk mendukung pembentukan pansus," ujarnya.