Kota Kediri (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menekankan kepada kepala daerah yang baru terpilih di Kediri, yakni Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati dan Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Wagub Emil mengemukakan pihaknya mengapresiasi berbagai keberhasilan capaian indikator makro pembangunan Kota Kediri di 2024. Hal tersebut bisa menjadi dasar dalam menyusun kebijakan dan mendorong peningkatan pembangunan lima tahun mendatang.
“Saya sampaikan ke Bu Wali bahwa Indeksnya sudah baik. Kemiskinan sudah rendah, penganggurannya pun juga rendah, begitu pula IPM-nya tinggi. Kalau dirasa ada yang masih missing link dengan apa yg diharapkan, rumuskan itu dalam sebuah indikator yang konkret. Sehingga yang ingin didorong jelas sasarannya,” katanya dalam acara rapat paripurna penyampaian visi-misi di Gedung DPRD Kota Kediri, Rabu.
Wagub Emil menguraikan beberapa indikator penting yang telah berhasil dicapai Kota Kediri 2024, di antaranya pertumbuhan ekonomi Kota Kediri yang tumbuh sebesar 4,33 persen pada 2024. Hal tersebut meningkat dari 1,92 persen pada 2023.
Begitu juga dengan indeks Gini Rasio. Ketimpangan pendapatan menurun menjadi 0,337 persen pada 2024, dari sebelumnya 0,40 persen pada 2023, lebih baik dibandingkan rata-rata Provinsi Jawa Timur yang mencapai 0,373 persen.
Hal serupa juga terkait dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Kota Kediri berhasil menekan dari 4,06 persen pada 2023 menjadi 3,91 persen pada 2024.
Di sektor Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kota Kediri juga mampu meningkatkan IPM dengan rata-rata pertumbuhan 0,75 persen per tahun, dari 78,78 persen pada 2020 menjadi 81,88 persen pada 2024.
Termasuk juga untuk tingkat kemiskinan, yang berhasil diturunkan dari 7,15 persen pada 2023 menjadi 6,51 persen pada 2024, dengan fokus pengentasan kemiskinan ekstrem hingga mencapai 0,00 persen.
Emil menekankan bahwa tren pembangunan Kota Kediri menunjukkan perbaikan yang signifikan, namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Utamanya dalam meningkatkan daya saing dan memastikan keberlanjutan program kesejahteraan masyarakat.
“Capaian ini tentu harus kita apresiasi, tetapi tidak boleh berpuas diri. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mempercepat pembangunan, meningkatkan kualitas layanan publik, dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” kata dia.
Emil juga mendorong pemerintah Kota Kediri segera menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030 yang selaras dengan RPJMD Provinsi Jawa Timur dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) agar pembangunan lebih terarah dan berkelanjutan.
Ia pun meminta Kota Kediri untuk berperan aktif dalam mendukung Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menjadi prioritas pembangunan nasional.
Program ini meliputi berbagai sektor strategis, di antaranya penyediaan makanan bergizi gratis, layanan kesehatan berkualitas, peningkatan produktivitas pertanian, pembangunan sekolah unggul, penguatan kesejahteraan sosial, serta peningkatan gaji ASN, tenaga kesehatan, dan aparat keamanan.
Di sisi lain, visi pembangunan Kota Kediri yang telah ditetapkan, yaitu “Membangun Kota Kediri yang Mapan, Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni,” diharapkan dapat diwujudkan melalui berbagai kebijakan dan program konkret yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
“Kami berharap agar kepemimpinan baru ini dapat menghadirkan perubahan yang lebih baik bagi Kota Kediri. Masyarakat menaruh harapan besar kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang baru untuk membawa inovasi, mempercepat pembangunan, dan meningkatkan kesejahteraan warganya,” ujarnya
Ia juga menegaskan pentingnya kerja sama antara DPRD, perangkat daerah, dan seluruh pemangku kepentingan dalam menyusun kebijakan yang berpihak pada rakyat. Kolaborasi yang solid akan memastikan bahwa visi dan misi pembangunan dapat direalisasikan secara optimal.