Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, fokus menurunkan angka pengangguran di kota itu termasuk mendukung berbagai program pembukaan lowongan kerja.
Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengemukakan kondisi perekonomian saat ini penuh dengan tantangan, sehingga perlunya sinergi dengan berbagai pihak untuk menekan angka pengangguran terbuka.
"Saat ini di dunia perekonomian yang penuh tantangan perlu upaya strategis untuk menurunkan angka pengangguran serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia Kota Kediri. Adanya Kediri kegiatan ini salah satu solusi menurunkan angka pengangguran terbuka," katanya di sela kegiatan Kediri Urban Job Fair 2025 di Kediri, Sabtu.
Pihaknya mengungkapkan, angka pengangguran terbuka di Kota Kediri pada tahun 2024 berada di angka 3,91 persen. Angka tersebut menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya di angka 4,06 persen.
Pemerintah Kota Kediri berharap angka pengangguran di Kota Kediri pada 2025 ini turun di angka 3,75 persen atau lebih rendah lagi hingga di angka 3,5 persen.
Pihaknya mengatakan untuk merealisasikan program tersebut, pemerintah tidak hanya berfokus pada angka persentase, tetapi juga harus mengedepankan kualitas kerja, sehingga masyarakat tidak hanya berkesempatan mencari nafkah namun juga bisa sejahtera.
"Kondisi ketenagakerjaan ini akan terus dinamis dan fluktuatif. Ini dipengaruhi situasi ekonomi global dan perkembangan teknologi. Sehingga kami berkomitmen merumuskan kebijakan yang tepat di sektor ketenagakerjaan," kata dia.
Wali Kota mengapresiasi kegiatan ini. Program tersebut selaras dengan visi Membangun Kota Kediri yang Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni (Mapan) dan program Sapta Cita khususnya program Produktif, Kreatif, dan Inovatif.
Pemkot Kediri, kata dia, terus berupaya memberikan kesempatan kerja seluas-luasnya kepada masyarakat, baik berupa keterampilan dan kewirausahaan, penyuluhan bagi pencari kerja serta job fair.
"Saya berharap kegiatan job fair ini dapat digelar setiap tahunnya dan semakin berkualitas. Perusahaan yang berpartisipasi dan lowongan pekerjaan semakin banyak yang tersedia. Sehingga ini dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja," kata dia.
Wali Kota juga meminta kepada pencari kerja agar menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya, menjadikan kesempatan ini peluang untuk meningkatkan jejaring profesional. Selain mencari kerja juga fokus meningkatkan kualitas dan skill.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Tenaga Kerja (Dinkop UMTK) Kota Kediri Bambang Priambodo menambahkan dalam kegiatan ini terdapat lebih dari 3.000 peserta yang telah mendaftarkan diri dalam Kediri Urban Job Fair 2025.
Menurut dia, agenda ini sangat dinanti-nanti para alumnus sekolah SMA, SMK ataupun dari perguruan tinggi, apalagi berdekatan dengan momentum kelulusan.
"Harapannya adanya job fair ini bisa mengurai permasalahan-permasalahan tingkat pengangguran atau betul-betul bisa menampung para pencari kerja Kota Kediri dan sekitarnya," kata dia..
Berdasar data, di Kota Kediri mulai tahun 2022, 2023, dan 2024 tingkat pengangguran terus mengalami penurunan.
Kota Kediri berada di posisi tiga terendah setelah Kota Batu dan Kota Mojokerto, di antara sembilan kota lain di Jawa Timur.
Jumlah pengangguran di Kota Kediri pada akhir tahun 2024 sebesar 6.492, angka tersebut mengalami penurunan sebesar 262 orang dari sebelumnya 6.754. Jumlah angkatan kerja tahun lalu 165.918 orang.
Pemerintah juga membuat beragam program pelatihan yang juga banyak diminati masyarakat.
"Kegiatan lain yang ditunggu adalah pelatihan keterampilan. Sebab dari pelatihan tersebut mendominasi tingkat pengangguran terbuka dan penambahan tingkat wirausaha muda serta baru di Kota Kediri," kata dia.
Pada Kediri Urban Job Fair 2025 ini juga diisi kegiatan lain seperti career talk, accoustic performance, layanan Ak-1, dan lainnya.
Lalu, juga diserahkan piagam penghargaan kepada perwakilan perusahaan yang berpartisipasi, di antaranya PT Berca Kawan Sejati, PT LTE Cruise, PT Ultra Prima Abadi, PT Surya Pamenang, dan PT Alam Tirta Plast. Selanjutnya juga kepada IIK Bhakti Wiyata dan Forum Bursa Kerja Khusus (FBKK).