Kota Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) setempat mengadakan Karya Kreatif Mataraman 2025.
Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengemukakan kegiatan ini selaras dengan Visi Kota Kediri. Kegiatan ini kolaborasi bersama yang cukup positif dan kreatif, bahkan banyak UMKM yang ikut untuk mengenalkan produk mereka.
"Kegiatan ini tidak hanya menjadi panggung UMKM dan industri kreatif. Tetapi, juga menjadi ruang untuk merayakan kekayaan budaya lokal, memperkuat ekosistem ekonomi digital, serta mendorong penggunaan produk-produk ramah lingkungan, seperti wastra, kriya, dan kuliner unggulan daerah," katanya di Kediri, Sabtu.
Ia mengungkapkan bahwa di tahun-tahun sebelumnya kegiatan ini hanya digelar selama dua hari, di 2025 lebih spesial, karena diperluas menjadi tiga hari.
Menurut dia, kegiatan ini juga makin kreatif, kaya manfaat, meriah, dan menginspirasi, seperti adanya QRIS sebagai alternatif kanal transaksi di setiap booth, deretan kompetisi, berbagai talkshow penuh insight, serta agenda energik bertajuk Mataraman QRIS Run.
Ia mengatakan dengan pengalaman tersebut tentunya membawa semua pihak untuk semakin inovatif di era digital tanpa meninggalkan tradisi dan budaya Indonesia.
Pihaknya juga mengapresiasi Bank Indonesia, khususnya KPwBI Kediri yang terus mendampingi, mengedukasi, dan mengawal perekonomian di Kediri, salah satunya melalui pemberdayaan UMKM.
Di Kota Kediri banyak UMKM yang dibina oleh Bank Indonesia, kemudian diajak dalam business matching, bisa upgrading class hingga tembus ekspor. Sehingga, sepertinya pencapaian tertinggi para UMKM adalah bisa digandeng oleh Bank Indonesia.
"Ini selaras dengan visi misi Kota Kediri yang sedang bertumbuh menjadi kota yang Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni (Mapan). Melalui salah satu program Sapta Cita, yaitu Produktif, Kreatif, dan Inovatif, diwujudkan melalui dukungan pada UMKM dengan program bantuan modal, pelatihan, digitalisasi, sertifikasi halal, penguatan branding dan perluasan akses pasar," kata dia.
Sementara itu, Kepala KpwBI Kediri, Yayat Cadarajat menambahkan KKM 2025 merupakan strategi regional program KPwBI Kediri yang bersinergi dengan Pemkot Kediri, dalam rangka mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia dan gerakan Bangga Berwisata di Indonesia.
Kegiatan ini juga bersinergi dengan road to Festival Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), sebagai upaya mengomunikasikan kebijakan digitalisasi sistem pembayaran kepada masyarakat terutama generasi muda untuk meningkatkan transaksi keuangan digital.
Yayat menambahkan KKM 2025 merupakan bukti sinergi Bank Indonesia dengan segenap pemangku kebijakan, yaitu 13 kabupaten/kota eks-Karisidenan Kediri dan Madiun yang diikuti UMKM.
"UMKM di sini kualitasnya bagus dan ada yang sudah berhasil ekspor. Kita ke depan mendorong ke sustainable dan mulai marak di Kota Kediri green economy yang dikembangkan," kata dia.
Ia mengatakan BI juga punya program mengembangkan UMKM yang menggunakan bahan alami dan proses produksi yang juga berkesinambungan.
"Ini juga ditampilkan hasil karya wastra yang prosesnya diproduksi secara sustainable. Jadi sudah semakin baik," kata dia.
Kegiatan tersebut berlangsung di halaman Balai Kota Kediri. Pembukaan digelar pada Jumat (20/6) malam. Beberapa kegiatan, di antaranya pameran UMKM unggulan yang terdiri atas wastra, craft, kopi, teh, komoditas ketahanan pangan, aneka makanan minuman. Total ada 80 UMKM yang menjadi peserta.
Turut hadir dalam acara itu, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, perwakilan Forkopimda, Ketua TP PKK Faiqoh Azizah Mohammad Qowimuddin, Ketua IWABA Kediri-Madiun Neneng Hasanah, dan tamu undangan lainnya.