Surabaya (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) meluncurkan aplikasi digital Ekofem Edu sebagai upaya mendukung program pembelajaran pemerintah yang adil gender dan ekologi melalui pendekatan deep learning.
"Aplikasi ini dirancang untuk menanamkan wawasan keadilan gender dan kesadaran ekologi kepada anak-anak sejak dini," kata Founder Ekofem Edu, Radius Setiyawan di Surabaya, Senin.
Peluncuran ini sejalan dengan program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang disosialisasikan oleh Abdul Mu’ti.
Deep learning bukan kurikulum baru, melainkan pendekatan pembelajaran yang bertujuan menciptakan pendidikan bermutu bagi semua.
Radius menjelaskan bahwa platform ini dikembangkan oleh komunitas riset lintas disiplin yang berkomitmen terhadap isu-isu lingkungan, anak, dan kesetaraan gender.
"Aplikasi ini hadir sebagai respons atas persoalan serius yang masih dihadapi Indonesia terkait ketidakadilan gender dan kerusakan ekologi," ujar Radius.
Menurut Radius, penelitian yang dilakukan tim menemukan bahwa meskipun representasi perempuan dalam buku teks sekolah mulai diperhatikan, relasi gender yang tercipta masih belum setara.
Ia juga menyoroti cerita rakyat yang sering digunakan di sekolah, seperti Sangkuriang, Timun Emas, dan Bawang Merah Bawang Putih, yang cenderung mereproduksi stereotip gender.
"Kami merevisi cerita tersebut untuk menjadi lebih ramah gender dan berwawasan ekologi. Misalnya, dalam cerita baru, Bawang Merah dan Bawang Putih justru berperan sebagai penyelamat hutan," katanya.
Sementara itu, Co-Founder Ekofem Edu yang juga Dosen PGSD UM Surabaya, Holy Ichda Wahyuni, berharap aplikasi ini dapat segera diakses melalui Playstore.
Ia menekankan pentingnya menanamkan nilai keadilan gender dan kesadaran ekologi sejak usia dini.
"Anak-anak memiliki imajinasi yang kuat dan berada dalam fase menerima pembelajaran secara intensif, sehingga pendidikan berkualitas dalam aspek ekologi dan kesetaraan gender sangat penting ditanamkan sejak dini," kata Holy.
Aplikasi Ekofem Edu menyediakan berbagai fitur interaktif, yakni Mari Belajar, menyediakan modul pembelajaran yang mengintegrasikan nilai keadilan gender dan kesadaran ekologi pada berbagai mata pelajaran seperti Matematika, IPAS, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Inggris, dan Seni Budaya.
Mini Game dan VR, fitur ini mengajak siswa untuk belajar sambil bermain, seperti gotong royong, mengenal lingkungan sekitar, menjelajahi Ekofem Zoo untuk mengenal suara hewan, hingga menjelajahi museum seni budaya.
Story Telling, menyajikan cerita rakyat yang telah diperbarui dengan narasi yang lebih inklusif dan ramah anak, disertai audio interaktif.
Kuis, menguji pemahaman siswa secara interaktif dengan cara yang menyenangkan.
Holy berharap Ekofem Edu dapat mendukung pendekatan pembelajaran yang digagas pemerintah.
"Kami ingin platform ini tidak hanya mindful, meaningful, dan joyful, tetapi juga mampu membawa perubahan nyata dalam kualitas pendidikan nasional, khususnya dalam membangun kesadaran ekologi dan keadilan gender," katanya.*