Situbondo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo telah mengusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk pembangunan jembatan putus diterjang bencana banjir bandang pada 3 Februari 2025.
Kepala BPBD Kabupaten Situbondo Sruwi Hartanto di Situbondo, Selasa, menyampaikan bahwa jembatan antardusun di Desa Campoan, Kecamatan Mlandingan, itu memang menjadi satu-satunya akses warga di Dusun Plalangan.
"Kami sudah mengajukan bantuan pembangunan jembatan yang rusak akibat banjir bandang, termasuk jembatan putus di beberapa wilayah lainnya," katanya.
Sementara itu, Camat Mlandingan, Akhriat Syahada Alam, mengungkapkan akibat jembatan putus dampak banjir bandang beberapa waktu lalu itu ada sekitar 500 jiwa di Dusun Plalang, Desa Campoan, Kecamatan Mlandingan, terisolasi.
Baca juga: Kerugian sementara dampak banjir bandang di Situbondo capai Rp50 miliar
Ratusan warga satu dusun itu, katanya, harus menunggu arus sungai kecil atau dangkal untuk menyeberang melakukan aktivitas sehari-hari.
"Sudah dua pekan terakhir jembatan penghubung antardusun itu putus, terseret banjir bandang. Sepeda motor juga tidak bisa lewat," ujarnya.
Tak hanya itu, menurut Syahada Alam, puluhan siswa sekolah dasar juga harus menunggu arus sungai tidak deras untuk menyeberang sungai selebar sekitar 15 meter itu.
"Siswa SD kalau mau ke sekolah juga menunggu arus sungai kecil, kalau arus sungai tetap besar mereka mayoritas tidak jadi sekolah," katanya.
Jembatan dengan panjang 50 meter, lebar 3 meter dan tinggi 6 meter itu rusak total akibat diterjang banjir bandang pada awal Februari 2025.
BPBD Situbondo usulkan pembangunan jembatan putus ke Pemprov Jatim
Selasa, 18 Februari 2025 10:53 WIB

Jembatan di Dusun Plalangan, Desa Campoan, Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, putus diterjang banjir bandang. ANTARA/HO-BPBD Situbondo