Situbondo (ANTARA) - Gabungan kelompok tani di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, tengah mempersiapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi menjadi penyalur pupuk subsidi pemerintah langsung ke petani.
Kementerian Pertanian (Kementan) memangkas rantai pendistribusian pupuk subsidi langsung ke masing-masing gabungan kelompok tani (Gapoktan) dari sebelumnya melalui distributor dan kios pupuk.
"Sampai dengan hari ini gabungan kelompok tani yang tersebar di 135 desa/kelurahan masih mempersiapkan persyaratannya terkait perizinan dan modal pertama di rekening bank termasuk NPWP," kata Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan) Kabupaten Situbondo Muhammad Zaini di Situbondo, Sabtu.
Dia menyampaikan bahwa mayoritas gabungan kelompok tani sudah menyelesaikan perizinan dan modal pertama si rekening bank sesuai yang disyaratkan Rp50 juta hingga Rp100 juta.
Namun demikian, lanjut Zaini, sampai saat ini tidak ada satu pun gabungan kelompok tani yang sudah menyediakan sarana prasarana wajib, yakni gudang untuk menampung pupuk subsidi.
"Kalau persyaratan seperti perizinan dan modal sudah banyak yang menyelesaikan, tapi untuk syarat tempat pupuk ini masih belum ada," ujar dia.
Selama gabungan kelompok tani di 135 desa/kelurahan belum ada yang siap menyediakan sarana prasarana gudang pupuk, kata Zaini, pendistribusian pupuk subsidi pemerintah itu masih menggunakan pola pendistribusian sebelumnya, yakni melalui distributor ke kios dan selanjutnya ke petani.
"Karena gabungan kelompok tani belum ada yang menyediakan gudang pupuk, maka penyaluran masih seperti sebelumnya. Jika semua siap, penyaluran pupuk subsidi ini dari PT Pupuk Indonesia langsung ke gabungan kelompok tani, tanpa melalui distributor dan kios," katanya.
Informasi diperoleh ANTARA, pada tahap pertama 2025, Pemkab Situbondo menerima pupuk urea subsidi sebanyak 29.960 ton atau sekitar 85 persen dari usulan 35.000 ton pada 2025.
Sedangkan pupuk NPK subsidi yang sudah diterima dari pemerintah pusat (Kementerian Pertanian) pada awal tahun ini sebanyak 23.000 ton atau 58 persen dari jumlah yang diusulkan pada tahun ini 40.000 ton.
Usulan pupuk subsidi jenis urea maupun NPK tersebut disesuaikan dengan tingkat serapan pupuk subsidi pada 2024.
Pada 2024, Situbondo mendapatkan alokasi pupuk urea subsidi sebanyak 30.487 ton dari pengusulan 34.000 ton, sedangkan untuk pupuk jenis NPK mengusulkan 41.000 ton, namun hanya mendapatkan alokasi 25.000 ton.
Tahun lalu, pupuk subsidi jenis urea 30.487 ton terserap 96 persen, sedangkan pupuk subsidi NPK 25.000 ton terserap 24.022 ton atau hampir 100 persen.
Pengusulan alokasi pupuk subsidi, baik jenis urea maupun NPK pada 2025 sesuai dengan elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) yang berjumlah 35.000 ton urea dan 40.000 ton NPK.
Sementara jumlah petani yang diusulkan melalui e-RDKK tahun ini bertambah menjadi sekitar 77.000 petani, sedangkan tahun sebelumnya 73.000 orang.
Gapoktan Situbondo siapkan syarat jadi penyalur pupuk subsidi
Sabtu, 15 Februari 2025 20:42 WIB

Buruh tani di Situbondo, Jawa Timur, menanam bibit padi. ANTARA/Novi Husdinariyanto