Situbondo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada tahun ini memperoleh jatah pupuk bersubsidi sebanyak 30.626 ton yang disalurkan kepada para petani sesuai e-Alokasi.
Kepala Bidang Penyuluhan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo M Zaini mengatakan bahwa teknis penyaluran pupuk bersubsidi tahun anggaran 2023 diubah dari elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK) dengan sistem e-Alokasi.
"Jadi, tahun 2023 ada perubahan teknis penyaluran pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian, yang sebelumnya melalui e-RDKK berubah e-Alokasi," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Minggu (21/5).
Menurut dia, perubahan teknis penyaluran pupuk subsidi sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian pada Kementerian Pertanian Nomor 07/KPTS/RC.210/B/02/2023 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Pupuk Bersubsidi Tahun Anggaran 2023.
Zaini menyebutkan, tahun ini Situbondo mendapat jatah pupuk bersubsidi jenis urea 30.626 ton, sedangkan pupuk subsidi jenis NPK sekitar 20.000 ton sesuai jumlah nama petani penerima pupuk bersubsidi yang diusulkan melalui e-Alokasi.
"Pada November tahun lalu kami sudah usulkan lewat e-Alokasi ke Kementerian Pertanian. Tahun ini kuota pupuk subsidi Situbondo untuk urea dan NPK bertambah sekitar 10.000 ton," katanya.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo telah menyalurkan pupuk bersubsidi jenis urea untuk memenuhi kebutuhan musim tanam (MT) kedua yang berlangsung sejak awal Mei 2023.
Pada musim tanam kedua (MT II) pada bulan Mei 2023 sebanyak 2.145 ton pupuk bersubsidi sudah disalurkan ke masing-masing kios pupuk.
Musim tanam kedua (Mei, Juni, Juli, Agustus) pupuk bersubsidi yang disiapkan untuk disalurkan ke kios sebanyak sekitar 8.575 ton. Tiap bulan pupuk subsidi disalurkan sekitar 2.145 ton.
Ketersediaan pupuk subsidi pada musim tanam kedua sebanyak 8.575 ton dipastikan bisa mencukupi kebutuhan petani setelah panen raya pada bulan Maret-April lalu.