Surabaya (ANTARA) - Wakil Dekan I Fakultas Teknik Untag Surabaya Supangat, M.Kom., Ph.D., ITIL., COBIT., CLA., CISA membagikan strategi pembukaan Program Studi Sistem & Teknologi Informasi di Universitas Widya Gama (UWG) Malang, Jawa Timur.
Supangat dalam keterangan diterima di Surabaya, Kamis mengatakan sebelum membuka prodi baru maka harus analisis kebutuhan pasar, studi kelayakan akademik, regulasi pemerintah, strategi diferensiasi, serta perencanaan sumber daya dan pemasaran.
"Setelah mahasiswa ini ada, tanggung jawabnya bagaimana? Kita juga perlu menganalisis kebutuhan pasar. Di Indonesia, hanya sekitar 37 perguruan tinggi yang memiliki prodi ini dengan fokus yang beragam. Mulai dari data science hingga tata kelola," ujarnya.
Dia memaparkan di Untag Surabaya sendiri lebih menitikberatkan pada cyber security, sedangkan Widya Gama bisa menyesuaikan keunikan programnya.
Menurutnya, Malang Raya masih memiliki sedikit perguruan tinggi yang menawarkan program studi ini, sehingga peluangnya cukup tinggi.
"Kalau di Malang Raya, program studi Sistem dan Informasi menjadi peluang tinggi. Ini juga menjadi sebuah keunikan karena belum banyak perguruan tinggi yang memiliki prodi Sistem dan Teknologi Informasi, sehingga kompetitor di bidang ini masih sedikit," ujar Direktur DSI tersebut.
Alumni UTHM Malaysia ini juga menyoroti pentingnya pemenuhan syarat minimum akreditasi yang mencakup kurikulum, dosen, dan pengelola program studi.
"Kurikulum harus memiliki keunikan, profil lulusan yang jelas, serta rancangan fasilitas MBKM agar relevan dengan kebutuhan industri," katanya.
Pria asli Surabaya ini menekankan bahwa branding program studi harus selaras dengan profil lulusannya.
"Profil lulusan adalah yang menjadi poin utama pada branding. Jika profil lulusan tidak sesuai dengan branding-nya, kadang-kadang secara emosional terasa kurang matching. Bahkan, mulai dari konten di Instagram, TikTok, dan media sosial lainnya, semuanya tidak boleh keluar dari profil lulusan yang telah ditentukan," tekannya
Kehadiran Untag Surabaya dalam acara ini memperkuat perannya sebagai institusi yang diakui dalam pengembangan program studi baru.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan prodi yang akan dibuka tidak hanya memenuhi standar akademik dan akreditasi, tetapi juga memiliki daya saing tinggi di dunia pendidikan dan industri.