Pasuruan, Jawa Timur (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono menjelaskan pihaknya bersama pihak terkait akan segera melakukan asesmen terhadap wilayah Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan yang terdampak bencana tanah bergerak demi jamin keselamatan warga.
"Kami akan bekerja sama dengan tim ahli dari Departemen Geomatika Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya guna mendalami apakah wilayah terdampak tanah gerak masih bisa ditinggali atau harus ditinggalkan," kata Adhy saat berkunjung ke posko pengungsian di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis.
Adhy menjelaskan jika data dari tim ahli menunjukkan kontur tanah di wilayah tersebut tidak aman untuk ditinggali, maka opsi yang akan diambil pemerintah adalah dengan merelokasi seluruh warga ke tempat yang lebih aman.
Dalam kunjungan tersebut, Adhy menjelaskan jika memang harus merelokasi warga, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim akan bekerja sama dengan Pemkab Pasuruan untuk melaksanakan hal tersebut.
Hal ini menurut Adhy dapat dilakukan dengan skema Pemkab Pasuruan akan menyediakan lahan di tempat yang aman kemudian Pemprov Jatim akan membantu pembangunan rumah warga serta seluruh fasilitas umum lainnya sesuai kebutuhan dan peraturan yang berlaku.
Pada kesempatan tersebut Adhy turut memberikan bantuan kedaruratan bagi 176 warga dari 47 kepala keluarga yang terdampak dan mengungsi di posko pengungsian. Bantuan tersebut berupa makanan cepat saji serta obat-obatan dan kebutuhan mendasar lainnya.
Adhy meminta masyarakat untuk terus waspada sembari menunggu hasil asesmen dari tim ahli sehingga proses mitigasi dan mengambil langkah selanjutnya.
"Yang terpenting warga yang terdampak terpenuhi kebutuhan dasarnya," kata Adhy.
Bencana tanah bergerak ini terjadi sejak Selasa (28/1) dan dari pantauan ANTARA tanah terus bergerak secara berkala sehingga membuat ratusan warga resah dan terpaksa mengungsi.
Selain itu, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasuruan tercatat ada 47 rumah warga yang terdampak dengan 16 rumah warga tercatat dalam kondisi rusak berat.(*)