Pasuruan, Jawa Timur (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Pasuruan menyatakan per hari ini terdapat 68 kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) baru sejak data terakhir pada Senin (6/1) lalu yang mengakibatkan tujuh sapi mati di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Dari data yang diterima ANTARA melalui pesan teks oleh Kepala Disnakkeswan Pasuruan Ainur Alfiyah, dijelaskan dari total 115 kasus, setelah dijumlahkan dengan 68 kasus baru dalam seminggu terakhir, sebanyak 91 ekor sapi masih dinyatakan sakit sedangkan 17 ekor di antaranya dinyatakan sembuh, dan tujuh sapi mati.
"Hingga saat ini belum ada laporan atas sapi perah yang terjangkit PMK," kata Alfiyah melalui pesan teks kepada ANTARA di Pasuruan, Senin.
Alfiyah menjelaskan bahwa sebaran kasus terbanyak berada di wilayah Kecamatan Prigen dengan 32 kasus. Sedangkan tujuh kematian sapi yang tercatat berada di Kecamatan Grati.
Penyakit PMK di Kabupaten Pasuruan menurut Alfiyah berhasil merebak kembali disebabkan oleh faktor pergantian cuaca dengan intensitas hujan yang tinggi setiap harinya.
Dari total populasi sapi potong yang mencapai lebih dari 100 ribu ekor tersebut, Alfiyah menyatakan jumlah sapi yang sudah divaksin tak lebih dari 40 persen.
Selain itu, Alfiyah mengaku untuk saat ini pihaknya tidak bisa memberikan vaksin bagi sapi-sapi yang belum divaksin lantaran stok vaksin milik Disnakkeswan Pasuruan sudah habis semenjak beberapa waktu lalu.
Ia menegaskan pihaknya akan secepatnya mendorong Pemerintah Pusat untuk segera mendistribusikan vaksin tambahan yang diperlukan untuk menangani kasus PMK tersebut agar tidak mengganggu stok sapi potong di Pasuruan menjelang bulan Ramadhan serta Hari Raya Idul Fitri pada Februari hingga Maret mendatang.
Selain itu, Alfiyah mengimbau para peternak agar dapat mengisolasi ternak yang sakit atau terduga sakit dan terus menjaga kebersihan lingkungan kandang. Alfiyah juga menyatakan pihaknya siap untuk mengobati sapi-sapi yang sakit dengan antibiotik, vitamin, dan obat-obatan penunjang lainnya yang dimiliki Disnakkeswan Pasuruan.