Kurangi pengangguran, Disnaker Kota Madiun buka pelatihan kerja

Kota Madiun (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Kota Madiun, Jawa Timur, membuka pelatihan kerja tahun 2025 guna meningkatkan daya saing para pencari kerja dan mengurangi angka pengangguran di wilayah setempat.

Kepala Bidang Tenaga Kerja Disnaker KUKM Kota Madiun Ike Yessica Kusumawati di Madiun, Sabtu, mengatakan ada lima jenis pelatihan yang dibuka untuk tahap I tahun 2025, yakni konten kreator, food and beverage product, desain grafis, akuntasi, dan web programmer.

"Pendaftaran sudah kami buka sejak 3 Januari 2025 dan akan ditutup 21 Januari nanti. Tujuan pelatihan adalah untuk menekan angka pengangguran," ujar dia.

Masyarakat yang berminat dan memenuhi syarat diharap segara mendaftar sebab kuota tahap pertama dibatasi hanya 140 orang untuk semua kelima jenis pelatihan tersebut.

"Jika dibagi rata, satu jenis pelatihan hanya sebanyak 38 orang. Pendaftaran secara daring dengan mengisi formulir di https://forms.gle/6T6kZeQPoSUrTeKm9," katanya.

Setiap peserta yang dinyatakan lolos, nantinya mendapatkan fasilitas yang sama dengan gelaran serupa tahun lalu. Peserta mendapatkan fasilitas modul, uji kompetensi, sertifikat pelatihan, konsumsi selama pelatihan, dan bantuan transportasi.

Untuk persyaratan, peserta wajib ber-KTP dan bertempat tinggal di Kota Madiun. Selain itu, berusia minimal 18 tahun dan maksimal 35 tahun. Khusus pelatihan akuntansi peserta maksimal berusia 25 tahun.

Calon peserta juga tidak sedang dalam pendidikan atau bekerja. Belum pernah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Disnaker KUKM Kota Madiun dan sejumlah persyaratan lainnya seperti memiliki kartu pencari kerja dan bersedia mengikuti pelatihan sampai tuntas.

"Seperti sebelumnya, nanti akan kita lakukan seleksi administrasi terlebih dahulu. Peserta yang lolos akan mengikuti tes tulis dan wawancara," katanya.

Ike menambahkan beberapa jenis pelatihan memang pernah dibuka sebelumnya, alah satunya food and beverage product yang tingkat keserapan di dunia kerja cukup besar. Pada pelatihan serupa sebelumnya, keserapan mencapai 100 persen.

"Jenis pelatihan yang dibuka, memang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Karena itu, peserta diharapkan bisa langsung terserap dunia kerja atau membuka usaha sendiri setelah pelatihan," kata dia.