Pasuruan, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pasuruan menyalurkan Bantuan Tidak Terduga (BTT) bagi belasan ribu warga yang terdampak bencana banjir, tanah longsor, angin kencang, serta kebakaran rumah yang terjadi sejak awal tahun di Pasuruan, Jawa Timur.
"Seluruh bantuan yang disalurkan bersifat penanganan pasca bencana," kata Kepala Dinsos Kabupaten Pasuruan Suwito Adi dalam keterangan yang diterima di Pasuruan, Selasa.
Suwito menjelaskan BTT yang disalurkan kali ini sejumlah Rp130 juta untuk 5.743 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 17.595 warga terdampak.
Sejak awal tahun 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasuruan mencatat ada beberapa kejadian bencana yang terjadi di Kabupaten Pasuruan di antaranya banjir di wilayah Kecamatan Winongan, Grati, Kraton, Pohjentrek dan Gondangwetan.
Selain itu, ada pula tanggul penahan tanah yang longsor di wilayah Kecamatan Kejayan, rumah rusak akibat diterjang angin kencang maupun angin puting beliung di wilayah Kecamatan Winongan, Gempol, Kejayan, Kraton hingga Bangil.
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Dimaz Kris menjelaskan bencana yang terjadi di awal tahun ini didominasi banjir. Sedangkan tanggul yang longsor terjadi di Desa Tundosoro, Kecamatan Kejayan pada Minggu (5/1).
"Total ada enam kejadian bencana sejak awal tahun 2025. Paling banyak banjir di wilayah Grati, Winongan, Kraton, Pohjentrek dan Gondangwetan," kata Dimaz dalam keterangannya di Pasuruan, Selasa.
Dimaz mengimbau masyarakat, utamanya yang bertempat tinggal di dekat bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan.
Ia meminta masyarakat yang melihat tanda-tanda terjadinya banjir maupun gejala bencana lainnya, sebaiknya segera melapor ke pihak desa agar segera diadakan mitigasi seluruh pihak terkait.
"Termasuk jika masyarakat melihat keretakan pada turap jembatan, maka harus segera dilaporkan ke Pemerintah Desa setempat. Jangan menunggu agar segera dilakukan asesmen dan mitigasi," tegasnya.