Madiun (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun menyebutkan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak sapi dan kambing di wilayah setempat tergolong minim, meskipun daerah lain cenderung merebak.
"Hingga kini, DKPP Kota Madiun masih menangani satu ekor sapi yang sakit di Kelurahan Demangan. Sapi tersebut masih dalam perawatan dan terus diobati," ujar Sub Koordinator Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Madiun, drh Margaretha Dian Wartiningdyah di Madiun, Jawa Timur, Jumat.
Menurutnya, saat ini jumlah kasus PMK di kota ini terbilang masih terbatas dan terkendali. Pada bulan Desember 2024, tercatat ada tiga kasus PMK di Kota Madiun.
Rinciannya satu ekor sapi sembuh, satu ekor sapi masih dalam tahap pengobatan dan keduanya berada di Kelurahan Demangan. Kemudian satu kasus lagi adalah seekor kambing di Kelurahan Banjarejo yang disembelih.
Terkait dengan upaya pencegahan, vaksinasi PMK terakhir dilaksanakan pada bulan November 2024. Untuk, pemberian vaksinasi dosis lanjutan akan terus dilakukan sesuai jadwal.
"Vaksin kedua dilakukan satu bulan setelah vaksin pertama, namun bergantung pada ketersediaan vaksin dari pemerintah," katanya.
Untuk mendukung pencegahan, DKPP Kota Madiun juga aktif melakukan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) melalui grup-grup WhatsApp (WAG) yang terdiri dari para peternak dan petugas penyuluh DKPP.
Hal itu bertujuan untuk memberikan informasi terkini kepada peternak mengenai upaya-upaya yang perlu diambil dalam menghindari penyebaran PMK.
Pihaknya menambahkan, meski jumlah kasus PMK di Kota Madiun relatif kecil, dinasnya terus bekerja keras untuk mengawasi dan mengendalikan penyakit tersebut agar tidak menyebar lebih luas.