Surabaya (ANTARA) - Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Timur Indyah Aryani mencatatkan terdapat 30 kabupaten/kota yang mengalami peningkatan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak terutama sapi.
"Kami telah melakukan penanganan dan drop obat-obatan serta vitamin kepada kabupaten/kota," ujarnya saat dihubungi dari Surabaya, Kamis.
Indy menyatakan pihaknya melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) telah melakukan penanganan termasuk mengirimkan bantuan berupa obat-obatan, vaksin, serta vitamin kepada kabupaten/kota yang membutuhkan.
Wabah PMK sendiri disebabkan oleh RNA virus kelompok picorna atau virus terkecil yang menyerang hewan berkuku genap.
Indy menjelaskan vaksinasi menjadi cara utama untuk menangani wabah PMK dan kemudian melakukan pengobatan terhadap ternak yang teridentifikasi luka serta sterilisasi di peternakan untuk meminimalisir penularan.
Meski demikian, vaksinasi PMK kepada hewan ternak tidak bisa dilakukan satu kali melainkan enam bulan sekali secara berkala supaya kebal terhadap virus RNA tersebut.
Disnak Jatim pun telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak untuk melakukan penanganan wabah ini termasuk mengenai disinfektan, pengobatan, dan vaksinasi.
Sebagai informasi, kasus wabah PMK ini mulai meluas di kawasan Mataraman dan Madura Raya. Temuan di antaranya di Ponorogo, Madiun, Blitar hingga Sumenep. Hal ini menjadi atensi khusus bagi pemerintah kabupaten/kota hingga provinsi.