Magetan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan memastikan stok hewan kurban di wilayahnya surplus serta dalam kondisi aman, sehat, dan bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) sesuai dengan syariat Islam dalam menghadapi Hari Raya Idul Adha 2025.
"Kami pastikan stok hewan kurban tersedia lebih dari cukup bahkan melimpah," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Magetan Nur Haryani di Magetan, Jawa Timur, Rabu.
Sesuai data, jumlah permintaan hewan kurban pada tahun 2025 hampir sama seperti tahun 2024. Yakni, sekitar 3.100 ekor sapi, 14.000 kambing, dan 1.300 domba.
Menurutnya, kambing masih menjadi primadona meski sapi dan domba juga tersedia. Selain lebih ekonomis, ketersediaan kambing di Magetan sangat mencukupi. Data terbaru mencatat, populasi kambing di Kabupaten Magetan mencapai 50 ribu ekor.
"Warga cenderung memilih kambing karena lebih terjangkau dan bisa dibeli mandiri. Bahkan, tiap tahun kambing dari Magetan menyuplai atau dikirim ke daerah lain, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga luar Pulau Jawa," kata Nur Haryani.
Melimpahnya stok tidak membuat Disnakkan Magetan lengah. Mereka terus menggencarkan vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan hewan untuk mencegah penyebaran penyakit, terutama penyakit mulut dan kuku (PMK) yang masih rawan menyerang.
"Hingga kini, sudah 75.000 ekor sapi kami vaksinasi. Target kami 100 persen sapi tervaksin tahun ini dari sekitar 118.000 populasi sapi di Magetan," katanya.
Selain itu, hewan kurban yang akan dijual atau dikirim ke luar daerah wajib memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Pemeriksaan dilakukan secara ketat di Puskeswan dan Klinik Hewan milik pemerintah yang tersebar di berbagai titik di Magetan.
Disnakkan juga mengimbau masyarakat untuk tidak asal membeli hewan kurban. Namun, memastikan hewan dalam kondisi sehat, aktif, dan memiliki SKKH.
Warga juga disarankan membeli dari peternak lokal atau lapak yang telah bekerja sama dengan dinas, karena dipastikan hewan kurbannya telah diperiksa kesehatan dan kelayakannya.