Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Kabupaten Jember menjadi kabupaten dengan pelayanan terbaik peringkat keempat se-Indonesia berdasarkan evaluasi kinerja penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah daerah 2024 dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
"Saya sangat bangga dan berterima kasih, khususnya kepada rekan-rekan karyawan Pemkab Jember karena mendapatkan kado spesial jelang HUT ke-96, yakni kabupaten dengan pelayanan publik terbaik keempat se-Indonesia," kata Bupati Jember Hendy Siswanto dalam keterangan tertulis yang diterima di kabupaten setempat, Rabu.
Menurut dia capaian tersebut membuktikan bahwa Pemkab Jember memberikan pelayanan yang istimewa kepada masyarakat, sehingga hal tersebut menjadi kebanggaan aparatur sipil negara (ASN).
"Mudah-mudahan pada tahun-tahun berikutnya Jember mampu mempertahankan hal itu, bahkan lebih baik lagi," tuturnya.
Ia mengatakan predikat pelayanan publik terbaik keempat nasional akan membuat tingkat kepercayaan masyarakat dan investasi meningkat karena pemerintah yang baik dan benar bisa dilihat dari indeks pelayanan publiknya, serta ada ketulusan dalam melayani masyarakat.
Sementara Kepala Bagian Organisasi Pemkab Jember Agustin Eka Wahyuni mengatakan Kementerian PAN-RB memberikan nilai Indeks Pelayanan Publik 4,62 dari skala 5 atau kategori A kepada Pemkab Jember.
Predikat terbaik keempat nasional itu diberikan setelah Kementerian PAN-RB menilai pelayanan publik di Dinas Sosial, rumah sakit daerah, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dengan indeks Pelayanan Publik tertinggi diraih rumah sakit daerah yakni 4,75 kemudian diikuti oleh Dinas Sosial dengan indeks 4,59 dan Dispendukcapil dengan indeks 4,51.
Kementerian PAN-RB menilai aspek kebijakan pelayanan, antara lain standar pelayanan, maklumat pelayanan, dan survei kepuasan masyarakat. Masyarakat juga memberikan penilaian saat diwawancarai tim evaluator.
"Persentase tindak lanjut dan kecepatan tindak lanjut dari hasil survei kepuasan masyarakat juga dinilai. Semakin cepat, maka nilainya semakin tinggi," katanya.
Menurut dia inovasi pelayanan publik di Jember tidak hanya dinilai keberadaannya, namun juga keberlanjutannya, kemudian bagaimana inovasi dikembangkan, dan apakah pernah diikutkan kompetisi atau menjuarai kompetisi.
"Semua indikator penilaian terus dipantau, terutama masalah keberlanjutan inovasi karena banyak inovasi yang diciptakan, semua perangkat daerah berlomba-lomba menciptakan inovasi, tapi juga diperhatikan ada manfaatnya dari segi signifikansi dan keberlanjutan," ujarnya.
Ia berharap Pemkab Jember bisa mempertahankan prestasi tersebut pada 2025 dan tidak hanya tiga lokus yang mendapatkan pelayanan prima, namun seluruh penyelenggara pelayanan publik diharapkan juga mendapatkan nilai yang sama.
"Tak hanya penilaian, tapi semangat terbaik kami untuk melayani masyarakat karena tujuan utama kami bukan sekedar mendapatkan nilai, namun yang terpenting adalah masyarakat puas terhadap pelayanan yang diberikan pemerintah daerah," katanya.