Malang Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Jawa Timur mencatat hujan deras di wilayah setempat yang terjadi selama dua jam atau pada pukul 13.00-15.00 WIB, menyebabkan sejumlah kawasan tergenang banjir dan dua lokasi dilanda longsor, Jumat.
Kepala BPBD Kota Malang Prayitno di Kota Malang, mengatakan sekitar pukul 13.20 WIB, sistem peringatan dini (EWS) banjir menunjukkan adanya peningkatan debit air yang ada di kawasan Jalan Bareng Raya II G.
"EWS Banjir terdapat peningkatan debit air di Jalan Bareng Raya II G, ketinggian air berkisar sekitar 30 sentimeter sampai 60 sentimeter. Kemudian kondisi serupa terpantau di sejumlah titik lainnya dengan ketinggian mulai 15 sentimeter sampai 60 sentimeter," kata Prayitno.
Berdasarkan data BPBD Kota Malang puluhan titik yang tergenang banjir, yakni di Jalan Bareng Raya II G, Jalan Bareng Raya RT 14/RW 08, Jalan Ir Rais Gang II A, Jalan Soekarno-Hatta, dan Jalan Bandulan.
Kemudian, di kawasan Kajoetangan Heritage Village atau Kanal Kayutangan, Jalan Jenderal Basuki Rahmat Gang IV, Jalan Kawi, Jalan Gatot Soebroto di Jembatan Brantas, Jalan Sulfat, dan Jalan Semeru.
"Di Jalan Ir Rais RT 01/RW 08 sekitar 20 rumah tergenang, kemudian di Jalan Ir Rais Gang II-A RT 02 RW 07 ada sekitar 25 rumah tergenang, dan di Jalan Bareng Raya RT 14/RW 08 lebih kurang 75 rumah tergenang," tutur dia.
Prayitno menyatakan hujan mulai reda sekitar pukul 15.30 WIB, kondisi itu pun berdampak pada surutnya banjir di semua lokasi kejadian.
"Namun masih berdampak terhadap kepadatan lalu lintas di sekitar titik banjir dan sisa lumpur pada jalan serta genangan di sebagian rumah warga," ujarnya.
Selain banjir, BPBD Kota Malang mencatat setidaknya ada dua lokasi yang dilanda tanah longsor saat wilayah setempat diguyur hujan deras.
Tanah longsor, kata Prayitno, terjadi di RW 06/RT 07 Kelurahan Sukun dan di kawasan Bunul atau Makam Ngujil.
"Untuk longsor di Sukun sudah dilakukan penanganan awal dengan memasang terpal oleh responder bersama warga. Sedangkan longsor di Bunul masih dilakukan penelusuran," ucapnya.
Dia memastikan banjir dan tanah longsor di belasan titik di Kota Malang tidak menyebabkan korban jiwa maupun kerusakan bangunan.
"Korban jiwa dan kerugian nihil semuanya," kata Prayitno.