Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merintis "Smart Classroom" untuk proyek percontohan penghematan listrik di kampus setempat. "Proyek percontohan kelas cerdas itu terletak di gedung Unit Pengelola Matakuliah Bersama (UPMB) di ruang 204," kata Ketua Tim Eco Campus ITS, Agus Muhammad Hatta ST MT PhD, Jumat. Proyek rintisan itu diluncurkan dalam "Forum Tahu Campur ITS" untuk mengawali peringatan "Earth Hour" se-Dunia di Ruang Sidang Utama Rektorat ITS lantai 1. "Ruangan itu disebut smart karena sistem kelistrikannya terintegrasi dalam satu kendali untuk pengaktifannya, yakni dengan menggunakan kartu yang disebut smart card," katanya. Menurut ketua tim proyek smart card, Wijaya Khisbulloh, kartu untuk mengaktifkan listrik di ruangan itu ditempelkan di atas sebuah alat yang disebut "reader" yang menggunakan sistem "Radio Frequency Identification Device" (RFID). "Reader akan menyimpan identitas pemegang kartu dan data penggunaan listrik di ruangan sebagai database, lalu dikirim ke server sebagai pengendali," katanya. Database tersebut mencatatkan ruang mana yang digunakan, siapa dosennya (sebagai pemegang kartu), serta berapa lama dan banyaknya listrik yang telah digunakan di ruangan tersebut. Mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2008 itu menjelaskan database yang tersimpan tersebut nantinya juga bisa digunakan melihat keaktifan seorang dosen dalam mengajar. "Jadi, kalau dosen tersebut jarang mengajar atau hanya sebentar mengajarnya, akan terlihat dari database kartu tersebut," ujar cowok berkacamata asal Mojokerto itu. Ia mengakui pengaplikasian "smart card" itu merupakan kelanjutan dari keberhasilannya sebagai juara I lomba "Innovation Engineering Physic Expo (IEPE)" di ITS pada pertengahan tahun 2011. Setelah dipresentasikan di hadapan tim Eco Campus ITS, akhirnya disetujui untuk diaplikasikan guna membantu penghematan pemakaian listrik di kampus. Penghematan listrik dengan kartu ini bisa mencapai 16,67 persen. "Untuk sementara hanya satu kelas yang dibuat smart classroom, tapi nantinya akan dikembangkan minimal ada satu smart classroom di setiap jurusan," katanya. Kelas cerdas itu diharapkan mendorong semua ruangan di ITS bisa dikendalikan pemakaian listriknya yang akhirnya akan membantu penghematan listrik di kampus itu. Selain peluncuran Smart Classroom, pada hari yang sama juga dilakukan pemadaman listrik secara massal di kampus ITS selama sejam mulai pukul 11.30 ¿ 12.30. "Ke depannya, pemadaman listrik ini akan dilakukan rutin setiap Jumat dengan waktu yang sama sebagai bentuk dukungan ITS pada program penghematan energi nasional," ujar Hatta yang juga dosen jurusan Teknik Fisika ITS. Forum Tahu Campur itu juga mendiskusikan efisiensi energi listik dengan tiga pemateri yakni Prof Thomas Weeks (Fulbright, AS), Prof Adi Supriyanto (wakil kepala laboratorium simulasi sistem power/Teknik Elektro ITS), dan Dr Bambang Sudarmanto (Teknik Mesin ITS). (*)
Berita Terkait

Pemkot Madiun gandeng ITS terkait pengelolaan zona pasif TPA Winongo
25 Juni 2025 22:45

Kuliah tamu Menteri Transmigrasi di ITS
16 Juni 2025 15:01

ITS-DNV Norwegia jalin kemitraan perkuat industri maritim nasional
3 Juni 2025 16:24

ITS terima 2.363 mahasiswa baru lewat Jalur SNBT 2025
28 Mei 2025 17:15

SMA Progresif Sidoarjo ajak peneliti muda tingkatkan riset
24 Mei 2025 13:34

ITS dan kampus AS jalin kerja sama pengembangan industri semikonduktor
16 Mei 2025 17:43

Ini usulan ITS soal strategi nasional hadapi kebijakan tarif impor AS
9 April 2025 17:45

IKA ITS Jatim bagikan 1.000 bingkisan bagi anak yatim dan dhuafa
28 Maret 2025 20:20