Surabaya (ANTARA) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjalin kerja sama strategis dengan Arizona State University (ASU), Amerika Serikat, untuk pengembangan industri semikonduktor di Indonesia melalui penandatanganan MoU di kampus setempat, Jumat.
Rektor ITS Prof Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD mengatakan kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat kemitraan internasional yang telah terjalin sebelumnya, khususnya di bidang semikonduktor yang menjadi komponen penting dalam teknologi modern.
“Indonesia masih belum memiliki industri semikonduktor yang mapan. ITS berkomitmen menjadi pelopor pengembangan teknologi ini mulai dari tahap desain hingga pengujian Integrated Circuit (IC),” ujar Bambang.
Kerja sama ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.
ITS menegaskan komitmennya untuk mendorong pengembangan teknologi tinggi dan memperkuat jejaring riset global.
Konsul Jenderal AS di Surabaya Chris Green menyambut positif kerja sama ini dan menegaskan dukungan penuh dari pemerintah AS.
"Kolaborasi ini sejalan dengan komitmen ASU dalam mendorong riset dan pendidikan yang mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara," katanya.
Sementara itu, perwakilan Kementerian Perindustrian RI, Dr Atong Soedirman, menilai kerja sama ITS-ASU dapat mendukung pembangunan rantai industri semikonduktor nasional secara berkelanjutan, mencakup aspek material, desain chip, hingga fabrikasi wafer.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, ITS dan ASU juga menggelar “Semiconductor Technology and IC Design Workshop” selama dua hari, 15–16 Mei.
Kegiatan ini menghadirkan pakar IC dari ASU, Prof Krishnendu Chakrabarty, dan perwakilan industri Cadence untuk berbagi pengetahuan terkini di bidang teknologi semikonduktor.*