Kota Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, mengantisipasi gangguan keamanan bangunan objek vital pasar tradisional yang rawan terjadi menjelang perhelatan pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 di wilayah setempat.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Anshar Rasidi di Madiun, Kamis mengatakan salah satu bangunan objek vital yang diantisipasi gangguan keamanannya adalah Pasar Besar Madiun (PBM). Karenanya pihaknya menggelar apel siaga yang diikuti oleh petugas keamanan dan ketertiban pasar, petugas listrik, petugas kebersihan, dan pedagang di Pasar Besar Madiun.
"Kegiatan apel siaga pada kesempatan ini yang diselenggarakan dinas perdagangan dengan mengundang TNI/Polri dan lurah untuk menjaga keamanan terhadap objek vital, yaitu pasar tradisional di Kota Madiun," ujar Anshar Rasidi saat memimpin apel di PBM.
Apel siaga, menurut Anshar, bukan hanya kegiatan formalitas. Hal itu menunjukkan komitmen kuat seluruh penghuni pasar untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Termasuk, turut serta menyukseskan jalannya Pilkada Serentak 2024.
Setelah apel siaga, seluruh petugas akan melaksanakan pekerjaannya masing-masing dengan dibantu oleh aparat TNI/Polri serta pedagang pasar yang sukarela berpartisipasi dalam kegiatan pengamanan pasar.
"Sesuai mitigasi, jam rawan itu sekitar pukul 18.00 WIB hingga 00.00 WIB dini hari. Karena setelah jam 12 malam, itu pasar sudah ramai pedagang. Namun, bagi kami tidak ada jam rawan atau tidak rawan. Kami akan lakukan pengamanan 24 jam penuh," tuturnya.
Anshar menambahkan bahwa jumlah petugas pasar saat ini sebanyak 149 orang. Penjagaan ketat akan dilakukan hingga 'H+3' atau 'H+5' setelah pencoblosan pilkada.
"Kami lakukan monitoring keliling. Harapannya, pilkada tahun ini dapat berjalan aman, lancar, damai, dan kondusif," harapnya.