Trenggalek, Jatim (ANTARA) -
Sebanyak 4.036 personel gabungan dipersiapkan untuk mengamankan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Keputusan bersama ini diambil setelah Kepolisian Resor (Polres) Trenggalek menggelar rapat koordinasi bersama jajaran Forkopimda, Forkopimcam, dan jajaran kepala desa/kelurahan di Pendopo Manggala Praja, Trenggalek, Kamis.
"Jumlah personel yang dilibatkan terdiri dari 217 personel TNI, 558 Polri, 90 Satpol PP, dan 3.281 petugas Linmas," jelas Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranu Dikarta, usai rakor.
Pengamanan ditingkatkan dengan status siaga tinggi guna memastikan tahapan Pilkada 2024 berjalan aman dan kondusif, terutama saat pemungutan suara pada 27 November.
Ribuan personel tersebut akan ditempatkan dalam beberapa ring pengamanan, yakni pada ring 1 di area Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan hanya akan diisi oleh petugas Linmas bersama petugas TPS dan saksi.
Sementara TNI-Polri akan berada di ring 2 bersama Linmas, dengan akses masuk ke ring 1 hanya atas permintaan panitia.
Patroli Dalmas Rayon Polsek akan berada di ring 3, dan ring 4 sebagai tim cadangan yang hanya digerakkan oleh Kapolres sesuai kondisi keamanan.
"Ring 4 ini adalah Power on Hand Kapolres, yang akan bergerak bila diperlukan untuk merespon situasi tertentu," imbuh Indra.
Kapolres Indra juga menyoroti beberapa potensi kerawanan pada hari pemungutan suara.
Selain faktor cuaca dan jarak TPS ke PPK, potensi seperti rendahnya partisipasi pemilih, praktik politik uang, dan potensi protes terhadap hasil rekapitulasi akan menjadi fokus pengawasan.
Kerawanan lainnya termasuk ketidaknetralan penyelenggara dan potensi intimidasi yang menghalangi hak pilih masyarakat.
Selain itu, untuk mendorong tingkat paritisipasi masyarakat pada pesta demokrasi itu salah satunya dengan memberikan hadiah kepada salah satu pemilih beruntung.
Dengan target partisipasi KPU sebesar 75 persen, program ini diharapkan dapat meningkatkan angka kehadiran pemilih yang selama ini rata-rata sebesar 68,08 persen.
"Diperlukan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi yang kuat dari seluruh unsur Forkopimda untuk mendorong masyarakat menggunakan hak pilihnya," tambah Indra.
Ia juga mengajak semua pihak untuk turut menjaga keamanan dan ketertiban selama proses Pilkada. Sinergisitas yang solid antara seluruh lapisan masyarakat dan aparat keamanan sangat diperlukan demi terwujudnya Pilkada yang aman dan damai.
"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi adalah kunci agar Pilkada serentak 2024 dapat berlangsung dengan aman, lancar, dan damai," tutup Kapolres Indra.