Blitar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur menyurati Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung terkait dengan temuan lubang besar di tepi sungai di Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, kabupaten setempat.
Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Berttyanto mengatakan tim dari PVMBG diminta untuk melakukan penelitian terkait temuan lubang besar tersebut. Temuan itu berawal dari laporan warga yang merasa aneh dengan keberadaan lubang tersebut. Apalagi saat hujan deras terjadi, air justru masuk ke lubang itu.
"Kami sudah kirim surat ke PVMBG Bandung, lembaga yang berkompeten untuk menangani masalah teknis tersebut, mengkaji. Kami minta dilakukan survei yang akan dijadikan sebagai dasar penanganan lebih lanjut," katanya saat dikonfirmasi, Rabu.
Pihaknya mengaku sudah melakukan asesmen di lokasi laporan temuan lubang tersebut. Dari hasil pengecekan, diketahui bahwa diameter lubang 1,5 meter dan kedalaman di atas 10 meter.
Ivong mengungkapkan tidak ada yang tahu sudah berapa lama luban gitu ada. Sungai tempat lubang itu berada saat kemarau kondisinya kering. Air mengaliri sungai ketika hujan turun.
Di Kabupaten Blitar, pada 31 Oktober 2024 terjadi hujan deras termasuk melanda daerah Kecamatan Kademangan sehingga sungai teraliri air.
"Ketika ada warga yang mengetahui lubang itu, dan sebagian besar aliran air masuk ke lubang, sehingga dilaporkan ke perangkat," kata dia.
Ia menambahkan, lokasi temuan lubang besar itu sebenarnya jauh dari permukiman warga. Namun, untuk tempatnya berada di area perbukitan kapur.
Dia menyebut situasi lingkungan di daerah tersebut rusak berat, hutan gundul dan lahan banyak ditanami tanaman semusim yakni tebu. Selain itu, saat ini daerah tersebut juga mengalami kekeringan.
"Saat ini kekeringan. Ketika turun hujan, potensi longsor, banjir cukup besar. Untuk daerah Dawuhan ini, memang potensi banjir, longsor besar," kata Ivong.
Ia mengaku sebelumnya belum pernah mendapati adanya laporan lubang besar terjadi di Kabupaten Blitar. Dengan temuan itu, BPBD Kabupaten Blitar juga telah memasang garis di sekitar lubang agar warga tidak mendekati lokasi.
"Kami koordinasi dan memasang garis polisi, karena dikhawatirkan lubang berpotensi menimbulkan tanah longsor, pergerakan tanah yang membahayakan," kata dia.
Salah seorang warga Desa Dawuhan, Didik, mengatakan lubang itu ditemukan oleh tetangganya yang hendak ke ladang setelah hujan lebat. Yang bersangkutan penasaran melihat pergerakan air yang tidak seperti biasanya.
"Pas kemarau tidak ada air, setelah hujan adanya (lubang besar) lalu lapor ke lurah, camat dan diberi garis polisi. Kalau kedalamannya pernah ada yang bawa meteran 30 meter, itu belum sampai bawah dan arahnya kemana tidak tahu," kata dia.
Ia dengan warga lainnya juga khawatir nantinya bisa memicu pergerakan tanah. Lubang itu juga dikhawatirkan bisa mencelakakan, sehingga bisa diantisipasi agar tidak membahayakan warga.