Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menyebut ruang terbuka hijau (RTH) bisa menjadi tempat pembelajaran sekaligus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Wakil Wali Kota Kediri KH Qowimuddin Thoha mengemukakan taman adalah ruang terbuka hijau, yang memfasilitasi masyarakat dengan pendekatan edukatif, ekologis, dan menyenangkan.
"Saya juga melihat taman ini sebagai laboratorium hidup. Tempat bagi mahasiswa dan peneliti untuk belajar langsung bersama masyarakat. Serta mengembangkan inovasi, dan memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan derajat kesehatan warga," katanya saat peresmian RTH "Bhakta Health Park" di Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakti Wiyata Kediri, Senin.
Gus Qowim, sapaan akrabnya memberikan apresiasi dalam pembangunan Bhakta Health Park di IIK Bhakti Wiyata Kediri, yang merupakan taman terbuka hijau yang tidak hanya menjadi ruang publik, namun juga pusat pembelajaran dan pelayanan kesehatan masyarakat.
"Ini contoh nyata kolaborasi antara dunia pendidikan dan masyarakat. Di sini masyarakat dapat beraktivitas fisik, mengenal tanaman obat keluarga, mendapat informasi kesehatan dan merasakan atmosfer hijau yang menenangkan. Semua dalam satu tempat yang didesain tidak hanya untuk civitas akademika namun juga masyarakat," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini tantangan kesehatan tidak hanya datang dari penyakit menular, tetapi juga dari penyakit tidak menular seperti, hipertensi dan diabetes melitus yang tren kedua penyakit itu juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Berdasar data Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai sekitar 34,1 persen pada penduduk usia di atas 18 tahun. Sedangkan diabetes melitus juga mengalami peningkatan signifikan dengan prevalensi nasional sekitar 10,9 persen pada tahun 2023.
Kota Kediri, kata dia, tidak luput dari tantangan ini. Beberapa hal itu dipengaruhi karena gaya hidup, pola makan tidak sehat, serta kurangnya aktivitas fisik, yang menjadi faktor utama penyebabnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Utama Yayasan Bhakti Wiyata David Raditya Utama mengatakan adanya pembangunan taman ini sengaja dilakukan dan diharapkan kepemilikan taman ini juga dapat dirasakan oleh masyarakat Kota Kediri.
"Kita jaga bersama-sama agar taman ini tidak rusak dan kotor, sehingga lansia yang berolahraga dan anak-anak yang bermain di sini merasa aman serta nyaman. Semoga hal ini menular ke instansi-instansi lain," kata David.
Sementara itu, Rektor IIK Bhakti Wiyata Muhammad Zainuddin menambahkan tujuan dibangunnya taman ini memiliki konsep "Emas" yakni edukasi kesehatan kepada masyarakat dari kampus.
Kedua, medikamentosa, edukasi pengobatan masyarakat berbasis bahan alam yang bisa memanfaatkan 65 tanaman herbal di taman ini sebagai media.
Ketiga, aktivitas fisik, yakni pemanfaatan taman ini sebagai pusat kebugaran masyarakat dengan memanfaatkan 13 alat gym yang disediakan.
Keempat, sterss reduction, yang dimaksudkan sebagai sarana mengurangi stres untuk masyarakat sekitar sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan. Di lokasi ini terdapat 10 alat bermain yang aman dan edukatif.
"Semoga taman ini semakin melengkapi RTH di Kota Kediri. Di Indonesia semacam ini tidak terlalu banyak semoga ini bisa menjadi trademarknya. Nanti kami akan perbarui terus di sosial media kegiatan apa yang dilakukan di taman ini," kata dia.
Pemkot Kediri sebut RTH bisa jadi pembelajaran dan latihan olah raga
Senin, 28 April 2025 16:35 WIB

Wakil Wali Kota Kediri KH Qowimuddin Thoha (naju coklat memakai kopiah) mengunjungi ruang terbuka hijau "Bhakta Health Park" di Kediri, Jawa Timur, Senin (28/4/2025). Lokasi ini menjadi tempat pembelajaran sekaligus melatih kesehatan dengan beragam fasilitas olahraga yang disediakan. ANTARA/HO-Pemkot Kediri