Surabaya (ANTARA) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengadakan Seminar Kebangsaan "Hari Santri 2024" pada 16 kampus untuk mendekati dan menumbuhkan rasa nasionalisme kepada Generasi Z.
"Intinya, kami memberikan wawasan tentang perjalanan sejarah kemerdekaan Indonesia, terutama peran kiai dan santri dalam mempertahankan NKRI, yang terekam dalam sejarah seruan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945," kata Koordinator Seminar Kebangsaan PWNU Jawa Timur, Prof Dr H Babun Suharto di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, seminar kebangsaan ini merupakan rangkaian dari Hari Santri 2024 yang diadakan PWNU Jatim, yang diawali dengan Ziarah Muassis (20/10) pada sembilan titik (Surabaya, Gresik, Jombang, Bangkalan, Situbondo, Malang, Probolinggo, Nganjuk, Kediri).
Rangkaian kegiatan ada Seminar Kebangsaan bertema "Reaktualisasi Spirit Resolusi Jihad bagi Generasi Z" pada 16 PTN/PTNU, Halaqoh bertajuk "Pesantren Ramah Santri" pada lima pesantren, lomba "Smart Santri Competition", dan puncaknya adalah Gerakan Jalan Napak Tilas Resolusi Jihad dengan rute Mojokerto-Surabaya (2-3/11).
"Dengan seminar kebangsaan itu, kami ingin mengingatkan kepada generasi muda, terutama anak-anak GenZ untuk mengerti sejarah masa lalu bahwa kiai dan santri berperan penting dalam menggelorakan peristiwa 10 Nopember di Surabaya," kata mantan Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember ini.
Wakil Sekretaris PWNU Jatim itu berharap para GenZ memahami dan menyadari bahwa peran kiai dan santri dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia ini sangatlah besar.
"Resolusi Jihad itulah yang memacu semangat masyarakat dan anak-anak muda dari berbagai kalangan, terutama santri, untuk berjuang melawan sekutu," katanya.
Fatwa Resolusi Jihad dari Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 ini menyatakan kewajiban berjihad melawan penjajah bagi setiap Muslim yang berada di radius 94 km dari keberadaan sekutu.
"Sejarah ini masih belum banyak diketahui oleh para GenZ, karena itu kami menggelar roadshow Seminar Kebangsaan di 16 PTN/PTNU," katanya.
Ke-16 kampus di Jatim adalah Universitas Islam Malang (Unisma/21/10), IAIN Ponorogo, Universitas Islam Negeri Surabaya (UINSA), Universitas Islam Negeri (UIN) Tulungagung, Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki Malang, dan Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Selain itu, IAIN Kediri, Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) Lamongan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), UIN Jember, IAIN Madura, dan Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS/10/11).
Dalam kick off seminar kebangsaan di Unisma (21/10), Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) mengingatkan para Gen Z agar mengambil pelajaran dari nilai perjuangan untuk membawa bangsa ini lebih maju.
"Bahkan, jika para gen Z memiliki semangat perjuangan dan kesatuan, maka setiap permasalahan bangsa yang muncul bisa ditangani secara tepat dengan solusi akurat. Sebetulnya yang paling utama bagaimana ilmu di masa lalu bisa bermanfaat dan berpengaruh pada kehidupan saat ini untuk kehidupan di masa depan," pesannya.