Surabaya (ANTARA) - Rumah merek berbasis teknologi Hypefast merilis hasil riset yang menyebut mayoritas konsumen di Tanah Air lebih mengutamakan pilihan belanja terhadap merek lokal, khususnya untuk produk fesyen.
CEO dan Founder Hypefast Achmad Alkatiri memaparkan riset dilakukan terhadap perilaku belanja konsumen selama tiga bulan terakhir.
"Sebesar 90 persen responden kami telah berbelanja merek lokal pada tiga bulan terakhir," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Senin.
Hasil riset juga membuktikan sebesar 70 persen responden mengaku secara aktif mencari merek lokal.
Kemudian 20 persen responden menyatakan selalu memilih merek lokal. Sedangkan 10 persen lainnya masih mempertimbangkan merek lokal.
Berdasarkan kategori produk, fesyen menjadi yang paling populer dicari oleh 90 persen responden.
Peringkat kedua ditempati produk perawatan kulit dan kecantikan sebesar 60 persen. Disusul produk alas kaki sebesar 50 persen.
Alkatiri menjelaskan mayoritas konsumen mendapatkan informasi tentang berbagai produk merek lokal melalui media sosial.
"Sebanyak 98 persen responden berbelanja daring melalui saluran loka pasar atau marketplace. Walaupun demikian, toko luring juga masih menarik. Sebanyak 70 persen responden mengaku masih suka berbelanja secara luring," ucapnya.
Alkitiri menilai merek lokal masih banyak diminati konsumen lantaran lebih selaras dengan budaya, selera dan tren masyarakat Indonesia.
"Merek lokal lebih mudah menyesuaikan diri dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan sesuai dengan gaya hidup. Sentuhan lokal membantu para pelaku usaha terhubung lebih dekat dengan konsumen, yang tidak bisa dilakukan oleh merek global," katanya.
Riset Hypefast: Konsumen utamakan belanja produk merek lokal
Senin, 7 Oktober 2024 16:36 WIB
Sentuhan lokal membantu para pelaku usaha terhubung lebih dekat dengan konsumen, yang tidak bisa dilakukan oleh merek global