Lamongan, Jatim (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan BUMN siap berinvestasi kepada merek-merek lokal agar merek tersebut bisa naik kelas.
"Karena itu kita juga siap ada investasi kepada merek-merek lokal agar brand-brand tersebut bisa naik kelas," ujar Erick Thohir saat menyampaikan Kuliah Umum di Universitas Islam Darul `Ulum, Lamongan, Jawa Timur, sebagaimana dipantau secara daring dari Jakarta pada Sabtu.
Menurut Menteri BUMN, pihaknya melakukan investasi kepada brand-brand lokal karena produk dalam ecommerce tidak semuanya merupakan produk asing.
"Karena itu kemarin bapak Presiden RI Joko Widodo menekankan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lokal sampai dengan 40 persen," kata Erick.
Baca Juga : Pasar Digital UMKM, solusi Erick Thohir kembangkan 685 UMKM
Erick Thohir juga menyampaikan bahwa Kementerian BUMN sendiri sudah menghadirkan Sarinah sebagai etalase bagi produk-produk karya anak bangsa.
"Kita juga sudah membuat etalase bagi brand-brand lokal yakni Sarinah. Sarinah yang dulu merupakan sejarah hampir terlupakan, sekarang kita bangunkan dari tidur di mana Sarinah sebagai etalase bagi produk-produk lokal," katanya.
Menurut dia, ini yang namanya ekosistem di mana ekosistem bisa terjadi kalau semua pemangku kepentingan, pengambil kebijakan, dan tentu generasi muda mengambil perannya.
"Kita punya hal yang sudah kita miliki yakni gotong royong. Kita sudah punya fondasi itu, jadi bukan fondasi atau kepercayaan baru. Kita sudah memilikinya dalam budaya kita," kata Menteri BUMN.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mendorong investasi terhadap merek atau brand lokal karya anak-anak muda Indonesia.
Menteri BUMN menambahkan bahwa pihaknya juga meluncurkan Sembrani Fund supaya merek-merek lokal ini ada yang investasi. Selain Merah Putih Fund yang investasi di startup-startup. dan Sarinah akan membuatkan etalase bagi merek-merek lokal tersebut.
Erick berharap ini menjadi ekosistem, karena tidak mungkin merek-merek lokal karya anak muda Indonesia bisa berjalan dengan sendiri-sendiri. Justru dengan bergabung menjadi satu kesatuan ekosistem maka bisa mendorong brand lokal Indonesia.(*)