Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek bersama Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar aksi tanam terumbu karang di perairan Pantai Mutiara Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Rabu.
Total ada 3.240 fragmen terumbu karang yang ditanam di area perairan dangkal yang telah ditetapkan sebagai laboratorium lapangan tersebut.
"Penanaman terumbu karang ini memang kegiatan rutin yang diselenggarakan Provinsi Jatim dan setiap waktu harus selalu dilakukan penanaman kembali. Karena semakin banyak jumlah yang ditanam semakin mudah kita melakukan pelestarian lingkungan dan semakin banyak pula ikan-ikan yang ada di sekitar terumbu karang," kata Pjs Bupati Trenggalek Dyah Wahyu Ermawati yang hadir langsung memimpin kegiatan tersebut.
Tahun ini merupakan tahun kedua UINSA melakukan kegiatan pelestarian terumbu Karang di Trenggalek.
Bila tahun lalu cuma ada satu meja dengan hanya 150 sampai 200 fragmen terumbu karang, sekarang UINSA dengan Pemkab Trenggalek menanam terumbu karang dengan jumlah yang lebih banyak, yakni 3.240 fragmen yang dipasang di 12 meja.
"Patut dibanggakan, pertumbuhan terumbu karang yang ditanam di pantai ini lebih dari 90 persen dengan panjang pertumbuhan 3 sampai 4 cm. Ini menandakan bahwa ekosistem laut di Pantai Mutiara sangat baik untuk perkembangbiakan terumbu karang," katanya.
Dengan adanya transplantasi terumbu karang, sambung dia, disamping lingkungan menjadi lebih bagus karena ada media yang menyerap berbagai racun, juga dapat meningkatkan jumlah ikan-ikan. Pantai tentunya cenderung banyak pasir, sehingga dengan adanya terumbu karang ini menjadi tempat berlindung bagi ikan maupun biota laut lainnya.
Menyambut baik kegiatan ini, Pjs Bupati Trenggalek lebih lanjut mengatakan kelestarian ekosistem bawah laut akan berdampak pada keberlangsungan ekonomi biru. Ia pun berharap gerakan konservasi itu ke depan juga bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek Cusi Kurniasari menyampaikan terima kasih kepada UINSA, khususnya Fakultas Sience dan Teknologi yang dikomandani oleh Program Studi Ilmu Kelautan.
"Tapi ini semua anak-anak Ilmu Kelautan UINSA, ini kolaborasi dengan pemda yang salah satunya membuka Lab Lapang di Pantai Mutiara 2 ini. Ketika sudah mengibarkan bendera membuka Lab Lapang, maka harus dirawat. Dengan begitu giat mahasiswa, praktikum dibawa ke sini," ucap Cusi.
Menurutnya, Trenggalek sangat beruntung karena konservasi dibantu oleh para akademisi, sehingga kelestarian serta kesuburan perairan bisa kembali lestari dan ditingkatkan.
"Ini juga sangat mendukung Misi Net Zero Carbon. Karena kemampuan dari terumbu karang itu juga menyerap karbon," katanya.
Kepala Pusat Study Lingkungan dan Kebencanaan Fakultas Sience dan Teknologi UINSA Surabaya, Mochamad Irfan mengatakan, kegiatan praktikum untuk konservasi pesisir yang mereka lakukan selain bertujuan pemberdayaan masyarakat juga untuk pelestarian alam dengan melibatkan warga pesisir.
"Karena itu kami menggandeng pokmaswas maupun pokdarwis Rembeng Raya di Pantai Mutiara Trenggalek," katanya.