Surabaya (ANTARA) - Kompetisi paduan suara Surabaya World Choir Festival (SWCF) 2024 disebut sebagai salah satu upaya untuk memperkenalkan seni dan budaya Surabaya, Jawa Timur ke dunia internasional.
Direktur Artistik SWCF, Tommyanto Kandisaputra dalam keterangannya di Surabaya, Rabu mengatakan kekayaan seni dan budaya di Kota Surabaya menarik banyak pihak untuk turut menggali dan mengenal lebih dalam.
"Ajang kompetisi bernyanyi menghadirkan penyanyi solo dan paduan suara berbakat dari Indonesia maupun internasional yang digelar di Komplek Balai Pemuda Surabaya pada beberapa waktu lalu tersebut, menghasilkan sejumlah talenta berbakat dari berbagai daerah di Indonesia," katanya.
Meskipun baru pertama kali digelar, kata dia, SWCF mendapat antusias tinggi dari penggiat paduan suara yang dihadiri oleh sejumlah negara partisipan seperti dari Korea Selatan, Malaysia dan Filipina.
Kemudian, juga diikuti peserta dari 11 provinsi di Indonesia yakni Bali, D.I Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan.
"The 1st SWCF tidak hanya menjadi panggung untuk menampilkan keindahan nyanyian, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat hubungan komunitas paduan suara di Jawa Timur. Selain itu, festival ini dapat membuka pintu bagi komunitas internasional untuk datang dan mengenal Kota Surabaya," katanya.
Sementara Patron SWCF, Herlina Harsono Njoto beharap, hadirnya SWCF di Surabaya bisa berdampak positif bagi sektor pariwisata, termasuk di dalamnya sektor-sektor pendukung seperti perhotelan dan keberadaan UMKM, sehingga bisa menumbuhkan ekonomi lokal Surabaya.
"Oleh sebab itu, hadirnya festival ini di Kota Surabaya tidak hanya menawarkan panggung seni yang memukau, tetapi juga pengalaman wisata yang kaya dengan perpaduan antara arsitektur kota tua, pusat perbelanjaan modern, dan aneka ragam kuliner. Sehingga Surabaya bisa lebih dikenal di dunia internasional," kata dia.
Anggota DPRD Surabaya ini juga berhadap, SWCF mampu menjadi wadah edukasi dan pertukaran budaya bagi para peserta.
"Ini menarik, para peserta bisa saling mengenal budaya masing-masing," katanya.