Surabaya (ANTARA) -
Kepala Kantor Imigrasi (Kakanim) Kelas I Khusus TPI Surabaya, Ramdhani, menerima penghargaan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dengan koleksi benda sejarah keimigrasian terbanyak dalam seminar perpustakaan Imigrasi 2024.
"Penerimaan penghargaan tersebut berlangsung di Hotel The Sakala Resort Bali pada 11-12 September 2024 ini dan menjadi sorotan penting bagi instansi keimigrasian di seluruh Indonesia," katanya dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Jumat.
Ia mengatakan, dengan tema "Menuju Pusat Literasi Keimigrasian di Indonesia," kegiatan pemberian penghargaan yang juga dilengkapi dengan seminar ini tak hanya menyoroti pentingnya literasi keimigrasian, tetapi juga menggarisbawahi peran perpustakaan dalam menjaga warisan sejarah dan budaya.
Ramdhani mengatakan bahwa koleksi benda sejarah di Kantor Imigrasi Surabaya bukan sekadar barang lama, tetapi simbol nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi.
"Benda-benda seperti cap keimigrasian, alat verifikasi paspor, mesin cetak, hingga alat pengambilan bio metrik adalah bukti nyata dari komitmen dan integritas petugas keimigrasian dalam menjalankan tugasnya," kata Ramdhani.
Ia mengatakan, dengan melestarikan benda-benda tersebut merupakan salah satu langkah untuk menjaga dedikasi yang terus dijaga oleh petugas keimigrasian.
"Melestarikan benda-benda ini berarti menjaga semangat kejujuran, ketelitian, dan dedikasi yang harus terus hidup," ujarnya.
Acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting di bidang keimigrasian dan pustakawan dari berbagai instansi, termasuk Kakanwil Kemenkumham Bali yang membuka seminar secara resmi.
Dalam sesi diskusi, para peserta mendalami peran perpustakaan dalam menunjang tugas harian instansi, dimana Pustakawan Ahli Muda Kemendikbudristek dan perwakilan dari Bank Indonesia memberikan strategi tentang pemanfaatan pojok baca di tempat kerja.
Dengan adanya penghargaan ini menegaskan posisi Kanim Surabaya sebagai pelestari sejarah keimigrasian Indonesia, sekaligus komitmen kuat untuk menjaga dan meneruskan warisan budaya yang berharga.
"Ini menjadi langkah awal kami untuk terus melestarikan dan menjaga warisan benda keimigrasian. Semoga ke depan, generasi penerus bisa belajar dari benda peninggalan tersebut, serta memperkuat kesadaran akan pentingnya perpustakaan sebagai penjaga pengetahuan dan sejarah, dan menegaskan peran Kantor Imigrasi Surabaya dalam menjaga jejak keimigrasian yang tak ternilai," katanya.