Sidoarjo (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama dengan Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Khusus Surabaya membuka layanan pembuatan paspor keliling untuk memudahkan masyarakat dalam pengurusan paspor.
Kepala Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Khusus Surabaya Chicco Ahmad Muttaqin mengatakan layanan pembuatan paspor keliling tersebut merupakan kolaborasi kinerja antarlembaga.
"Salah satunya adalah kerja sama Kanim Kelas I Khusus Surabaya dengan Pemkab Sidoarjo yang menghasilkan layanan paspor keliling," katanya saat peresmian layanan paspor keliling di Ponpes Al Amanah, Krian, Sidoarjo, Jumat.
Ia mengemukakan, mobil itu nantinya akan menunjang kegiatan pelayanan paspor keliling di wilayah kota delta, termasuk ke desa-desa yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemkab Sidoarjo," katanya.
Menurutnya, kerja sama ini akan mempercepat proses pelayanan paspor dan akses masyarakat terhadap penerbitan dan penggantian paspor akan semakin mudah.
"Dengan adanya kerja sama ini, kami akan semakin memperluas jangkauan pelayanan kami salah satunya dengan berkeliling ke kecamatan-kecamatan dan juga di desa-desa di Kabupaten Sidoarjo," jelas Chicco.
Menurutnya, saat ini pintu masuk ke luar negeri, khususnya tanah suci Mekah juga sudah mulai dibuka. Sehingga, masyarakat Sidoarjo yang selama ini terkenal ingin menunaikan ibadah umroh, bisa semakin mudah mendapatkan paspor. Begitu juga bagi masyarakat yang membutuhkan paspor untuk kebutuhan lainnya.
"Kami siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Sidoarjo," katanya.
Ia mengatakan, dalam sehari pihaknya bisa memberikan layanan pembuatan paspor antara 30 sampai dengan 50 buah, sesuai dengan permintaan masyarakat.
"Termasuk juga kalau ada kelompok masyarakat yang akan membutuhkan layanan pembuatan paspor, kami bisa datang atau istilahnya jemput bola. Minimal 30 orang, kami bisa datang," katanya.
Sementara itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau yang akrab disapa Gus Muhdlor, mengatakan bahwa kerja sama ini adalah bentuk terobosan baru dalam pelayanan.
"Semakin luas jangkauan pelayanan publik, semakin bagus suatu instansi pelayanan," katanya.