Surabaya (ANTARA) - Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi menyatakan, posisi Indonesia yang netral dalam gejolak geopolitik dan ekonomi dunia berpotensi membawa investasi besar masuk ke Tanah Air.
“ASEAN berada di tengah-tengah gejolak ekonomi karena netral. Dengan karakter ini menjadi peluang bagi Indonesia yang merupakan negara terbesar di ASEAN,” katanya dalam Antara Business Forum 2024 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
Fithra menjelaskan, gejolak ekonomi dunia sudah berlangsung cukup lama dan diperparah dengan pertarungan antara Rusia dan Ukraina pada 2022 sehingga dunia terfragmentasi antara pro Rusia dan pro Ukraina.
Ia menuturkan, saat itu meski China dan Amerika Serikat (AS) tidak perang secara eksplisit namun kedua negara tersebut dianggap memiliki keberpihakan terhadap Rusia dan Ukraina.
Baca juga: Nilai Antam Rabu menguat Rp2.000 jadi Rp1,406 juta per gram
“Saat itu dunia terbagi pro Rusia atau pro AS. China tidak ikut tapi dianggap satu ideologi sehingga mulai ditinggalkan oleh AS. AS mulai menarik basis produksinya dari China ke negara lain seperti Meksiko,” kata Fithra.
Dalam hal ini, ia mengatakan posisi ASEAN khususnya Indonesia yang bersikap netral membuat Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi para investor asing terutama dari China.
Fithra bercerita, sekitar dua bulan lalu dirinya sempat bertemu investor di Singapura yang merupakan perwakilan dari China.
Investor dari China tersebut mengatakan kepada Fithra bahwa untuk membangkitkan perekonomian dan mempertahankan kesinambungan China membutuhkan negara-negara ASEAN khususnya Indonesia.
Oleh sebab itu, Fithra menyebutkan para investor dari China mulai meningkatkan investasi ke Indonesia melalui berbagai sektor dalam rangka mempertahankan kesinambungan perekonomian China.
“Memang ada yang berseteru dari kubu barat dan kubu timur tapi ini kita bicara peluang bagi investasi Indonesia,” katanya.
Sebagai informasi, ANTARA Business Forum yang digelar Antara ETP adalah sebuah platform dinamis yang dirancang khusus untuk memfasilitasi sinergi dan kolaborasi antar para pemangku kepentingan khususnya bagi pelaku usaha atau industri ekspor-impor.
Industri ekspor-impor merupakan salah satu pilar fundamental dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan regional, termasuk di Jawa Timur.
Saat ini, kompleksitas dan tantangan yang dihadapi industri semakin meningkat sehingga dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat menjadi kunci dalam menghadapi tantangan dan meraih peluang di era globalisasi.
PT Antara ETP merupakan anak perusahaan dari Perum LKBN ANTARA yang mendapatkan izin dari Bank Indonesia untuk menyediakan layanan Electronic Trading Platform (ETP) di Indonesia.
Antara ETP bermitra dengan Bloomberg dan menyediakan teknologi dan layanan pendukung lainnya. Antara ETP adalah penyelenggara sarana transaksi valuta asing ETP berlisensi yang diawasi Bank Indonesia.
Ekonom: Posisi RI netral di ekonomi dunia peluang bawa investasi besar
Rabu, 4 September 2024 16:45 WIB