PWNU Jatim Hadiri Pembukaan Pembangunan Pasar Turi
Rabu, 1 Februari 2012 16:08 WIB
Surabaya - Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Mutawakkil Alallah dan sejumlah ulama lainnya menghadiri pembukaan atau pencanangan tiang pancang pertama pembangunan Pasar Turi Surabaya, Rabu.
Marketing Investor Pasar Turi PT Gala Megah Invesment (GMI) Zainal, mengatakan acara kali ini dihadiri ketua PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah dan sejumlah ulama dari Surabaya dan Bangkalan.
"Para ulama memperhatikan pembangunan Pasar Turi agar segera dibangun," katanya saat ditemui usai acara pencanangan tiang pancang Pasar Turi.
Menurut dia, acara kali ini juga dikemas bersamaan dengan acara peringatan Maulid Nabi. "Mudah-mudahan Pasar Turi ini bisa dibangun dengan lancar," ujarnya.
Selain ulama, lanjut dia, pihaknya juga mengundang pihak Pemkot Surabaya. Hanya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak bisa hadir karena ada acara lain yang lebih penting.
Menurut dia, Pasar Turi Baru yang dibangun kali ini terdiri dari enam lantai untuk stan pedagang, dua lantai parkir. Adapun luas stan rata-rata 6,75 meter persegi dengan jumlah stan sekitar 6.200 unit.
Zainal mengatakan bahwa proses pembangunan Pasar Turi ini memakan waktu sekitar 18 bulan dengan investasi di atas Rp1 triliun. "Kami berusaha, 18 bulan sudah bisa dicapai," katanya.
Pedagang sendiri, lanjut dia, baru bisa masuk setelah pembangunan selesai. "Untuk pengundian stan akan dilakukan setelah masa pendaftaran selesai. Pedagang kami beri waktu selama tiga bulan atau sampai akhir Maret mendatang," ujarnya.
Mengenai uang pendaftaran sebesar Rp5 juta, Zainal mengatakan tetap ada. Ia juga menegaskan bahwa uang pendaftaran tersebut sebagai bagian dari uang muka atau bentuk keseriusan pedagang.
"Hingga kini sudah ada sekitar 25 persen dari 3.800 pedagang yang sudah mendaftar," katanya.
Namun, lanjut dia, bagi pedagang yang tidak mendaftar hingga Maret mendatang, maka pihaknya menganggap bahwa pedagang tersebut tidak serius dan bisa diartikan dicoret dari daftar.
"Semua kembali kepada mereka. Kami sudah sesuai aturan," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Tim Pemulihan Pascakebakaran (TPPK) Pasar Turi, Kemas A Chalim, mengatakan pedagang tetap menagih janji kepada Komisi B DPRD Surabaya akan dipertemukan dengan wali kota sebagai mana hasil dengar pendapat pada 28 Desember 2011.
"Alhamdulillah, hari ini (1/2) pemancangan tiang pancang pertama dilaksanakan oleh investor pertanda dimulainya pembangunan Pasar Turi, tapi sayang kemauan pedagang, pemkot dan Investor belum satu," katanya.
Menurut dia, pedagang tetap menolak uang pendaftaran Rp5 juta dengan alasan Pemkot Surabaya mengusahakan dana talangan Rp5 juta di Bank Jatim. Namun usaha tersebut kandas, sehingga Asisten II Sekkota Surabaya Muhlas Udin akan mengusahakannya lewat APBD.
"Kami tetap berusaha mencari solusi sebelum habis waktu pendaftaran pada 30 Maret 2012," katanya.(*)