Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov menyatakan bahwa sidang komisi bersama Indonesia-Rusia akan menjadi pemula jelang kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Rusia yang direncanakan pada Juni 2025.
“Kita bisa mulai melakukan persiapan kunjungan... langkah pemulanya akan berlangsung April nanti saat sidang komisi bersama RI-Rusia dalam bidang perdagangan, ekonomi, dan kerja sama teknis di Jakarta,” ucap Tolchenov ditemui usai membuka pameran lukisan “Rusia-Indonesia dalam Bingkai Seni” di Pusat Ilmu dan Kebudayaan Rusia di Jakarta, Rabu.
Pertemuan yang akan digelar pada 14–15 April 2025 tersebut akan dipimpin bersama oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dari pihak Indonesia dan Wakil Perdana Menteri Pertama Denis Manturov mewakili Rusia, kata Dubes.
Ia mengatakan, di antara isu yang akan dibahas dalam agenda tersebut adalah penguatan kerja sama ekonomi, keuangan, investasi, perdagangan, dan pendidikan. Sejumlah menteri kabinet Rusia akan ikut serta dalam pertemuan.
"Gubernur dari beberapa daerah Rusia juga akan ikut. Kami berupaya menjajaki kerja sama antara provinsi di Indonesia dengan sejumlah daerah Rusia," kata Tolchenov, menambahkan.
Sementara itu, Dubes mengatakan, meski telah menerima informasi terkait kunjungan Prabowo ke Rusia, ia masih menunggu konfirmasi resmi rencana tersebut secara tertulis.
Dubes juga mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu konfirmasi rencana kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono ke Rusia yang sedianya berlangsung sebelum kunjungan Prabowo tengah tahun ini. "Wajar apabila ada pembicaraan antara menteri luar negeri kedua negara terlebih dahulu sebelum kedua kepala negara bertemu," ucap dia.
Sebelumnya, Menko Airlangga mengungkapkan rencana Presiden Prabowo berkunjung ke Rusia pada Juni 2025.
“Bapak Presiden akan berkunjung ke Rusia di bulan Juni,” kata Airlangga Hartarto selepas menghadiri rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (18/3).
Airlangga berharap supaya Perjanjian Pasar Bebas Indonesia-Uni Ekonomi Eurasia (I-EAEU FTA) dapat rampung saat sidang komisi bersama Indonesia dan Rusia dan bisa ditandatangani saat Presiden Prabowo berkunjung ke Rusia.