Surabaya (ANTARA) - Mahasiswa baru Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya antusias menggunakan teknologi fingerprint dan face recognition sebagai sistem presensi pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2024 di Surabaya, Sabtu.
Mahasiswa baru Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum Untag Surabaya Nashrin Alaudin mengungkapkan bahwa dirinya sudah tiba di lokasi acara sebelum pukul 6 pagi.
"Sejak sebelum jam 6 pagi, saya sudah tiba di kampus dengan penuh semangat, siap mengikuti seluruh rangkaian PKKMB hari ini," ujarnya.
Nashrin Alaudin juga menambahkan bahwa penggunaan teknologi fingerprint dan face recognition untuk presensi sudah sangat selaras dengan tema "Teknologi untuk Budi Pekerti" yang diusung pada PKKMB tahun ini.
"Dengan teknologi presensi menggunakan fingerprint dan face recognition ini, tema PKKMB tahun ini, yaitu ‘Teknologi untuk Budi Pekerti’ benar-benar terimplementasi dengan baik," ujarnya.
Di sisi lain, mahasiswa baru Program Studi Sastra Inggris Untag Surabaya Enrique Hans Martin Wagiu mengungkapkan bahwa sistem fingerprint dan face recognition jauh lebih efisien dibandingkan presensi manual dengan tulis tangan.
"Penggunaan sistem fingerprint dan face recognition sangat memudahkan proses presensi, sehingga tidak memakan waktu seperti presensi manual," ucapnya.
Hans, sapaan akrab Enrique, juga berbagi pengalaman pertamanya menggunakan sistem ini. Ia mengaku sudah melakukan presensi sejak pukul 5:30 pagi.
"Saya sudah standby di kampus sejak setengah enam tadi, dan ini adalah pengalaman pertama saya menggunakan fingerprint dan face recognition untuk presensi," ujarnya.
Hans sangat bersemangat untuk mengikuti rangkaian PKKMB tahun ini, hingga sulit tidur pada malam sebelumnya.
"Saya sangat antusias mengikuti PKKMB tahun ini. Saking bersemangatnya, saya, bahkan sulit tidur tadi malam," ujarnya.