Jakarta (ANTARA) -
Menurut Muhadjir, karbohidrat tidak hanya ditemukan di beras. Namun banyak sumber makanan yang memiliki karbohidrat dan tidak kalah dengan beras.
Menanggapi hal tersebut, Nunung mengatakan program makan bergizi gratis ini bisa menjadi jembatan dalam pengenalan diversifikasi pangan lokal.
Daerah-daerah yang memiliki ciri khas makanan lokalnya bisa dipadukan dengan program yang digagas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Tentu kalau itu bisa dilakukan akan sangat baik, bagaimana pangan lokal juga sekaligus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program nasional secara keseluruhan," katanya.
Baca juga: Menteri PMK sebut nasi jagung bisa jadi pilihan menu makan siang gratis
Sementara itu, Pengamat dan peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Izzudin Al Farras mengatakan bahwa kebijakan makan bergizi gratis dapat memberikan multiplier effect (efek pengganda) bagi ekonomi apabila memenuhi lima aspek.
Kelima aspek tersebut adalah makanan berasal dari sumber pangan lokal, pengelola dan penyedia jasa makanan berasal dari UMKM lokal, distributor makan bergizi gratis mempekerjakan tenaga kerja lokal.
Kemudian siswa yang menerima makan bergizi gratis merupakan siswa yang membutuhkan gizi lebih layak, dan sekolah yang menerima makan bergizi gratis berada di daerah prioritas peningkatan gizi anak.
"Jika implementasi kebijakan makan bergizi gratis ini melibatkan UMKM dan ojol dalam kelima aspek tersebut, maka benar bahwa kebijakan ini akan memberikan efek pengganda (multiplier effect) yang besar bagi perekonomian masyarakat," ujar Farras.