Surabaya (ANTARA) - Tiga remaja Surabaya yaitu Stanley, Marcha dan Julian yang juga masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMA) membuat aplikasi pengelolaan sampah terintegrasi dan berkelanjutan bernama "Track Eco".
Salah seorang founder Track Eco Marcha Sharapova dalam keterangannya di Surabaya, Minggu, mengatakan masalah sampah di Indonesia harus menjadi perhatian serius oleh semua lapisan, karena memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
"Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan strategi pengelolaan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan," katanya.
Melalui aplikasi tersebut dipergunakan untuk menyalurkan sampah-sampah plastik yang bisa didaur ulang ke bank sampah agar dikelola dengan benar. Pengelolaan sampah terintegrasi dan berkelanjutan itu, dimulai dari sejumlah panti asuhan yang ada di Kota Pahlawan.
"Kami bakal mengambil (sampah) di panti-panti asuhan dan akan disiapkan tenaga khusus. Selain panti asuhan, Track Eco juga akan diterapkan di sejumlah tempat umum di Surabaya," ucapnya.
Sementara itu, founder Track Eco lainny Julian menambahkan untuk mengurangi volume sampah yang harus dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) perlu adanya kerja sama pengelolaan antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat.
Pengelolaan sampah juga perlu mengadopsi teknologi pengolahan modern seperti insinerasi, daur ulang dan pembuatan kompos agar menekan jumlah sampah yang harus dibuang ke TPA.
"Inisiatif seperti bank sampah dan pengelolaan sampah berbasis komunitas perlu diperluas. Track Eco akan memperluas jaringan dari restoran-restoran, mall, hingga sekolah untuk dapat mengelola sampah dengan jumlah yang lebih besar lagi," ujarnya.
Tiga pelajar Surabaya buat aplikasi pengelola sampah "Track Eco"
Senin, 5 Agustus 2024 0:16 WIB
diperlukan strategi pengelolaan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan