Madiun (ANTARA) - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkes dan PPKB) Kota Madiun, Jawa Timur melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada balita terindikasi mengalami masalah gizi serta ibu hamil berisiko kekurangan energi kronis (KEK) guna mencegah stunting anak di wilayah setempat.
Nutrisionis Puskesmas Sukosari Dinkes dan PPKB Kota Madiun, Dea Mustika, mengatakan kegiatan PMT berbahan pangan lokal diberikan ke sasaran selama 56 hari makan anak dan diberikan setiap hari.
"Dalam satu minggu diberi menu makan lengkap. Ada nasi, lauk, sayur dan makan bersama di lapak kelurahan di semua wilayah kerja kami," ujar Dea Mustika di Madiun, Jumat.
Kegiatan PMT tersebut dilakukan serentak di wilayah kerja Puskesmas Sukosari, yang meliputi Kelurahan Kartoharjo, Kelurahan Oro-Oro Ombo, Kelurahan Klegen, Kelurahan Kanigoro, dan Kelurahan Sukosari.
Selain makanan tambahan, balita dan ibu hamil sasaran juga diberikan kudapan oleh kader secara langsung ke rumah para penerima.
Dea Mustika menjelaskan, saat kegiatan PMT tersebut juga dilakukan pengukuran status gizi sasaran. Di antaranya diukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas untuk semua sasaran penerima PMT, baik balita maupun ibu hamil. Selain itu juga dilakukan edukasi tentang pentingnya memberikan makanan bergizi kepada anak guna mencegah kasus stunting.
Ia menambahkan, pemberian makanan tambahan tersebut juga dilakukan di seluruh kelurahan di Kota Madiun melalui puskesmas di masing-masing wilayah.
"Harapannya dengan adanya kegiatan PMT tersebut bisa meningkatkan status gizi untuk ibu hamil dan balita. Juga mengurangi dan mencegah terjadinya stunting," kata dia.