Surabaya, Jatim (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mencatat bahan baku/penolong menjadi penyumbang tertinggi impor yakni sebesar 1,49 miliar dolar AS atau 67,13 persen dari total impor pada Juni 2024, yang mencapai 2,22 miliar dolar AS.
"Secara kumulatif impor kita sudah mencapai 14,35 miliar dolar AS sampai Juni ini atau naik 6,41 persen dibandingkan kondisi yang sama Januari-Juni 2023," katanya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis.
Zulkipli menuturkan nilai impor periode Juni itu juga turun 14,77 persen persen secara bulanan (month to month) namun tercatat mengalami kenaikan 1,43 persen secara tahunan (year on year/y-o-y).
Selain bahan baku/penolong, terdapat juga barang modal yang menjadi pendorong impor yaitu sebesar 0,13 miliar dolar AS atau 5,67 persen serta barang konsumsi sebesar 27,2 persen atau 0,6 miliar dolar AS.
Baca juga: BPS catat ekspor Jatim pada Juni 2024 turun 10,79 persen
Apabila diurutkan berdasarkan kode golongan barang harmonized system (HS), nilai impor periode Juni 2024 terbesar yakni untuk pembelian mesin dan peralatan mekanis 149,47 juta dolar AS, disusul serealia 140,12 juta dolar AS, serta plastik dan barang dari plastik sebesar 113,41 juta dolar AS.
Negara tujuan utama impor mesin dan peralatan mekanis adalah Tiongkok sebesar 47,42 persen dan Amerika Serikat sebesar 7 persen, untuk impor serealia utamanya dari Kanada 29,54 persen dan Ukraina 16,92 persen, serta untuk impor plastik dan barang dari plastik utamanya berasal dari Tiongkok 38,59 persen, dan Thailand 14,23 persen,
Lebih lanjut, untuk pangsa pasar impor non migas utamanya berasal dari Tiongkok sebesar 0,5 miliar dolar AS, Amerika Serikat 0,15 miliar dolar AS, Brasil 0,08 miliar dolar AS, dan Kanada 0,08 miliar dolar AS.
BPS Jatim catat bahan baku/penolong penyumbang tertinggi impor Juni
Kamis, 1 Agustus 2024 18:45 WIB