Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Probolinggo Nurkholis mengatakan keberadaan Klinik Hoaks Pemerintah Kota Probolinggo dapat membantu warga untuk mengecek kebenaran informasi yang diterima masyarakat agar tidak terjebak informasi bohong yang menyesatkan.
"Saya sangat mengapresiasi karena melalui aplikasi itu masyarakat akan lebih cerdas dan kritis dalam mengonsumsi informasi, sehingga dapat mengurangi dampak buruk dari berita hoaks yang dapat menimbulkan kegaduhan dan kebingungan di masyarakat," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Kota Probolinggo, Rabu.
Ia mengatakan masyarakat bisa melakukan verifikasi fakta sebelum menyebarkan informasi, mengecek kebenaran informasi dan memastikan bahwa informasi tersebut dapat dipercaya.
"Karena itu, Pemkot Probolinggo mereplikasi aplikasi Klinik Hoaks yang diinisiasi oleh Provinsi Jawa Timur dengan tujuan membantu masyarakat memeriksa kebenaran sebuah informasi, khususnya berita hoaks," tuturnya.
Memberantas hoaks, lanjutnya, bukanlah tugas yang bisa dilakukan sendirian, sehingga perlu kolaborasi dari semua pihak, baik pemerintah, media, masyarakat, akademisi dan masyarakat secara keseluruhan.
"Mari kita gunakan kesempatan itu untuk meningkatkan literasi informasi dan menjadi agen perubahan yang lebih bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi di lingkungan masing-masing," katanya.
Pada kesempatan yang sama melalui tayangan video Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin juga mengapresiasi inisiasi yang dilakukan Pemkot Probolinggo sebagai kabupaten/kota keenam yang mereplikasi Klinik Hoaks.
"Hal itu sebagai bagian dari upaya Pemkot Probolinggo untuk memberikan ruang kepada masyarakat mengklarifikasi berita yang ada," tuturnya.
Ia mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Probolinggo yang telah melakukan inisiasi untuk mereplikasi Klinik Hoaks tersebut, sehingga diharapkan kerja sama dan kolaborasi yang sangat baik antara Pemkot Probolinggo dan Jatim bisa terus berlanjut.