Kediri (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Kediri Jawa Timur Zanariah menekankan kepada masyarakat untuk selalu sinergi tentang pengelolaan sampah, memaksimalkan peran sampah, dengan turut serta mengurangi volume sampah yang dibuang dengan mengelola di bank sampah.
Zanariah di Kediri Selasa mengungkapkan, menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan DLHKP Kota Kediri per tahun 2023 terdapat 134 bank sampah di Kota Kediri. Namun hanya 63 bank sampah yang masih aktif.
"Meski masih jauh tapi angka ini patut kita apresiasi. Harus ada langkah cepat mengoptimalisasikan bank sampah dan peran serta masyarakat dalam memilah dan memanfaatkan sampah," katanya
Baca juga: Lebih dari 1.000 warga ikuti "Digi Fun Run" di Kediri
Ia menyebutkan, bank sampah yang aktif ini telah mengolah 200 ton sampah per tahun 2023, atau setara dengan 560 kilogram per hari.
Sementara saat ini setidaknya ada 180 ton sampah yang didistribusikan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Kediri setiap harinya.
Karena itu, dirinya meminta kepada seluruh camat dan lurah di Kota Kediri untuk mengecek kondisi bank sampah di wilayahnya. Berdasar data masih ada 71 bank sampah nonaktif dan 22 kelurahan yang masih belum memiliki bank sampah.
"Kami akan membahas mendalam terkait bank sampah yang ada di Kota Kediri. Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi pada seluruh pengurus yang masih berkomitmen untuk mengelola bank sampah di lingkungan masing-masing," ujarnya.
Ia menambahkan, beberapa aplikasi juga sudah dibuat bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk memudahkan jalannya bank sampah, seperti Apps For Swam dan Simposko. Dengan aktifnya seluruh bank sampah di tiap kelurahan, diharapkan bisa membantu mengurangi beban TPA di Kota Kediri.
"Camat dan lurah harus ikut berperan mendukung dan memotivasi masyarakatnya untuk berpartisipasi mengelola bank sampah. Minimal melakukan pilah sampah di rumah. Siapkan tenaga peduli lingkungan terkhusus pada bank sampah melalui SK lurah dan segera koordinasikan juga dengan DLHKP untuk bagaimana teknis pembentukan bank sampahnya," katanya.
Sementara itu, Kepala DLHKP Kota Kediri Imam Muttakin mengatakan, permasalahan sampah harus ditangani bersama-sama sehingga peran camat, lurah, dan bank sampah besar sekali dalam menangani permasalahan ini.
Ia menambahkan, masyarakat juga harus terus diedukasi untuk membatasi penggunaan plastik sekali pakai. Apalagi perkembangan di Kota Kediri ini begitu pesat yang berdampak pula pada meningkatnya produksi sampah.
"Sudah ada aplikasi dan akan lebih disempurnakan lagi. Jadi kalau di rumah tangga ada sampah plastik bisa langsung klik di aplikasinya lalu akan ada petugas kita yang mengambil untuk diolah. Saat ini semua mau serba praktis maka kita buat aplikasi ini untuk pengelolaan sampah," katanya.
Hadir dalam acara tersebut Direktur Ecoton Daru Setyorini. Selain itu, turut hadir camat, lurah, pengurus bank sampah, dan tamu undangan lainnya.