Koordinator JJI Agusta Irawan dalam keterangan diterima di Surabaya, Sabtu, telah melakukan survei kepada 1.660 responden yang tersebar secara proposional di 22 kelurahan, dan 180 desa di Kabupaten Jember.
Pengambilan sampel didasarkan pada populasi jumlah Daftar Pemilih Tetap Kabupaten Jember pada Pemilu 2024 menggunakan Metode Multistage Random Sampling terhadap responden dengan margin of error kurang lebih 2,40 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
"Hasil survei menunjukkan tingkat popularitas Hendy Siswanto dan Faida sangat dikenal oleh masyarakat Jember dan bahkan angka melebihi 80 persen, Faida dikenal oleh 82,7 persen masyarakat Jember, Hendy Siswanto 78,7 persen dan Muhammad Fawait 65,7 persen dan tokoh lain seperti Jaddin Wajads, Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Kadiknas) Achmad Sudiyono, Kader PDI Perjuangan Hadi Supaat tingkat popularitas di bawah 40 persen," kata Agusta.
Hasil survei mendapati tingkat akseptabilitas atau penerimaan tokoh tokoh bakal calon bupati Jember tingkat penerimaan masyarakat terhadap Bupati Jember Hendy Siswanto hanya 48,7 persen kurang dari 50 persen, sedangkan mantan bupati Faida tingkat penerimaan masyarakat terhadap dirinya mencapai 78,6 persen.
Sedangkan, Muhammad Fawait untuk tingkat penerimaan masyarakat terhadapnya hanya 53, persen, dan kemudian tokoh lainya rata-rata tingkat penerimaannya oleh masyarakat Jember seperti Jaddin Wajads, Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Kadiknas) Achmad Sudiyono, Kader PDI Perjuangan Hadi Supaat semuanya di bawah 50 persen
"Dari survei JJI ,Tingkat elektabilitas (Top of Mind) Faida sebagai calon bupati Jember unggul di urutan pertama dengan 37,7 persen. Di urutan kedua ada Bupati Jember Hendy Siswanto, yang elektabilitasnya 20,7 persen, selanjutnya Muhammad Fawait dengan persentase tingkat elektabilitas 17,7 persen," ujarnya.
Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga Surabaya (Unair) Dr. Suko Widodo menilai unggulnya Faida di survei JJI karena sebagai mantan bupati Jember dan memiliki banyak pengalaman serta kedekatan dengan masyarakat Jember.
"Unggulnya Faida di survei JJI karena sebagai mantan bupati dan memiliki banyak pengalaman serta kedekatan dengan masyarakat Jember," kata Sukowi, sapaan akrabnya.
Selain itu, kata diq, Pilkada Jember menjadi pusat perhatian karena masyarakatnya memiliki kultur yang berbeda dalam pesta demokrasi.
"Masyarakat Jember akan lebih memilih pemimpin yang bekerja nyata, bukan pencitraan," tuturnya.
Dia menyebut Faida memiliki peluang menang di Pilkada Jember 2024 karena pengalamannya sebagai bupati Jember dam dekat dengan masyarakat.