Sidoarjo (ANTARA) -
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pancasila Krian Sidoarjo memperkuat nilai-nilai toleransi dengan mengajak siswa diskusi dan kunjungan kebangsaan ke sejumlah lokasi.
Kepala SMP Pancasila Krian Agus Mafrudy di Sidoarjo, Sabtu, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan toleransi sejak dini agar kelak mampu menjadi pelopor toleransi baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat sekitarnya.
"Setiap tahun SMP Pancasila Krian rutin mengadakan peringatan Hari Lahir Pancasila. Tahun ini merupakan yang ke lima," katanya.
Untuk tahun ini, kata dia, ada lima tujuan yang menjadi objek kunjungan kebangsaan, yakni Pura Medang Kamulan, Klenteng Teng Swie Bio, serta Gereja Pantekosta Jemaat Agape Watugolong Krian.
Sebagai penutup kegiatan, doa bersama dilaksanakan di makam Mbah Yai Sahlan Sidorangu dan Mbah Yai Iskandar Umar Darul Falah Pusat.
"Jadi ini sudah menjadi kegiatan tahunan yang rutin. Niat kami menyambung silaturahim, mengenalkan ukhuwah wathoniyah atau hubungan persaudaraan kebangsaan dalam lingkup tanah air Indonesia," kata Agus.
Dalam kegiatan diskusi kebangsaan ini, setidaknya mampu memberikan pengetahuan serta pengalaman toleransi dari sudut pandang tokoh agama.
"Di sisi lain, kegiatan ini merangsang keterampilan jurnalistik siswa untuk menggali lebih jauh informasi dengan melibatkan siswa dalam sesi tanya jawab kepada tokoh agama," katanya.
Ia mengatakan, dari keseluruhan rangkaian acara yang dimulai dari diskusi kebangsaan, sesi tanya jawab, serta penyerahan piagam, sebagai komitmen dalam menjaga toleransi, dalam kegiatan kunjungan kebangsaan ini diakhiri dengan sesi penanaman pohon beringin sebagai simbol Persatuan Indonesia.
Perlu diketahui bahwa, SMP Pancasila Krian terpilih menjadi salah satu sekolah dengan predikat Sekolah Toleransi di Sidoarjo.