Surabaya (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono menilai kinerja Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji mampu mengakselerasi pelaksanaan pembangunan berkelanjutan sehingga upaya perampungan persoalan di wilayah setempat berjalan optimal.
"Saya melihat pertumbuhan di Surabaya terus bergerak optimis di berbagai sektor pembangunan, karena di masa kepemimpinan Pak Eri dan Pak Armuji semuanya digerakkan dan digenjot habis-habisan," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin.
Optimalisasi pergerakan pembangunan itu dikarenakan keterbukaan pandangan Eri dan Armuji membaca kebutuhan warga Surabaya yang diakomodasi melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) maupun forum lainnya, baik bersama DPRD maupun elemen lain para pemangku kepentingan masyarakat .
"Sehingga ketika pengusulan anggaran dalam Rancangan APBD dan penetapan APBD, kepentingan-kepentingan masyarakat bisa terwadahi untuk direalisasikan," ujarnya.
Cak Awi, sapaan akrabnya, menyebut salah satu progres dari keberhasilan Eri dan Armuji melaksanakan tata kelola pembangunan berkelanjutan, yakni memperluas akses kesehatan dengan membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Timur.
Rumah sakit yang berlokasi di Jalan Medokan Asri Tengah, Kelurahan Kalirungkut, Kecamatan Rungkut, Surabaya ini sebagai terobosan memeratakan pelayanan kepada masyarakat.
"Pemkot Surabaya sebelumnya sudah punya RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) dan RSUD dr Soewandhie. Masyarakat juga sudah dipermudah, kini berobat cukup memakai KTP," ucapnya.
Berdasarkan, data Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) progres pembangunan RSUD Surabaya Timur mencapai sekitar 45,9 persen. Fasilitas itu ditargetkan beroperasi pada September 2025.
Ia juga menyebut wali kota dan wakil wali kota mampu meneruskan kebijakan dari pemerintahan sebelumnya, terkait pemerataan pendidikan dengan memberikan intervensi kepada keluarga tidak mampu dan menyamaratakan kualitas antara sekolah negeri dan swasta.
Total kuota beasiswa pendidikan di Kota Surabaya mulai jenjang taman kanak-kanak (TK) hingga perkuliahan di tahun 2024 mencapai 25.919 penerima.
Kuota tahun ini meningkat ketimbang 2023 yang sebanyak 1.339 pelajar.
Angka puluhan ribu itu terdiri dari "Beasiswa Penghafal Kitab Suci" untuk jenjang TK-SD dengan kuota di tahun 2024 sebanyak 1.419 penerima.
Kemudian, program "Beasiswa Pemuda Tangguh" untuk pelajar SMA/SMK/MA dan mahasiswa ditambah, dari yang sebelumnya 20.356 peserta di 2023 menjadi 21 ribu pada tahun ini.
Dia optimistis langkah tersebut menjadi bisa menjadi solusi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kota Surabaya dan memutus rantai kemiskinan berkat pendidikan yang semakin baik dari generasi ke generasi berikutnya.
"Wali kota dan wakil wali kota mampu menunjukkan keberpihakannya kepada masyarakat," ujarnya.
Cak Awi menyebut percepatan pembangunan di Kota Surabaya tak bisa dilepaskan dari semangat gotong royong yang ditanamkan oleh Eri dan Armuji, mulai dari pengurus di tingkat RT/RW, aparat kelurahan dan kecamatan, hingga jajaran kedinasan di lingkungan pemkot setempat.
"Ini menjadi daya dongkrak terhadap partisipasi masyarakat pada pembangunan di Surabaya serta selaras dengan jumlah anggaran pendapatan dan belanja daerah," ucapnya.
Adi berharap seluruh keberhasilan pelaksanaan dan tata kelola pembangunan ini bisa ditingkatkan, seiring bertambahnya usia Kota Surabaya yang menginjak 731 tahun, pada 31 Mei 2024.
"Surabaya semakin bergerak ke arah lebih baik dan tidak kehilangan jati diri. Sebab, kota ini berkembang karena adanya kepedulian antar sesama warga," kata Cak Awi.