Surabaya (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono memaparkan realisasi pendapatan daerah tahun anggaran 2023 yang mencapai Rp33,767 triliun atau 102,87 persen dari jumlah yang ditargetkan sebesar Rp32,826 triliun.
"Di antaranya berasal dari pendapatan asli daerah sebesar Rp22,317 triliun, yaitu meliputi retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Kamis.
Selain itu, sebagaimana disampaikan saat rapat paripurna di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim, pada 22 Mei 2024, terdapat pendapatan transfer yang terealisasi sebesar Rp11,410 triliun, meliputi pendapatan transfer pemerintah pusat, dana perimbangan dan pendapatan transfer pemerintah pusat lainnya, serta dana insentif daerah.
Sementara dari pendapatan daerah yang sah tercatat sebesar Rp40,508 miliar, berasal dari pendapatan hibah dan lain-lain, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Adhy menandaskan realisasi belanja daerah tahun anggaran 2023 sebesar Rp34,284 triliun atau 92,31 persen dari jumlah yang dianggarkan sebesar Rp37,140 triliun.
"Pembiayaan daerah tahun anggaran 2023 dilakukan dengan mengoptimalkan pembiayaan yang bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran atau SiLPA tahun lalu, pencairan dan pembentukan dana cadangan, penyertaan modal, serta pembayaran pokok utang," ujarnya.
Pj Gubernur Jatim menjelaskan, dalam pelaksanaan APBD tahun anggaran 2023, realisasi pembiayaan netto sebesar Rp4,3 triliun, diperoleh dari realisasi penerimaan pembiayaan sebesar Rp5,46 triliun dan realisasi pengeluaran pembiayaan sebesar Rp732,398 miliar.
"Saya serahkan sepenuhnya kepada saudara ketua, para wakil ketua, dan segenap anggota DPRD Jatim yang terhormat untuk mencermati serta memberikan saran yang bersifat konstruktif sebagai bahan masukan dan perbaikan demi penyempurnaan serta peningkatan efektivitas pelaksanaan APBD," ucapnya.