Tahun ini Indonesia mendapat 241.000 kuota terdiri atas 213.320 jamaah reguler dan 27.680 jamaah khusus.
"Sampai hari ini sebanyak 213.079 jamaah sudah terbit visanya," kata Direktur Layanan Haji dalam Negeri, Kementerian Agama (Kemenag) RI Saiful Mujab dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Saiful menjelaskan proses visa calon jamaah haji reguler sebenarnya sudah selesai secara total 100 persen. Namun dalam perjalanannya, terdapat sejumlah jamaah yang membatalkan keberangkatan karena beragam sebab seperti sakit, wafat, atau alasan lainnya.
Baca juga: Menag Yaqut imbau calon jamaah haji siapkan kebugaran fisik
"Jadi hari ini teman-teman di Tim Dokumen Haji sedang memproses lagi 241 visa sebagai pengganti jamaah yang sudah tervisa namun batal berangkat," ucapnya.
Saiful berharap calon jamaah yang sudah tervisa semuanya berada dalam kondisi sehat hingga menjalankan ibadah haji dan kembali ke Tanah Air, sehingga tidak ada lagi kuota calon jamaah yang harus digantikan karena batal berangkat.
Ia melanjutkan sebanyak 554 kloter terdistribusi dalam 14 embarkasi yaitu Embarkasi Aceh (BTJ), Kualanamu (KNO), Batam (BTH), Padang (PDG), Palembang (PLM), Jakarta - Pondok Gede (JKG), Jakarta - Bekasi (JKS), Kertajati (KJT), Solo (SOC), Surabaya (SUB), Lombok (LOP), Balikpapan (BPN), Banjarmasin (BDJ), dan Makassar (UPG).
"Sebanyak 294 kloter terbang dengan Garuda Indonesia, 260 kloter terbang dengan Saudia Airlines," paparnya.
Saiful menyebut calon jamaah haji Indonesia akan mulai terbang ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024. Proses pemberangkatan jemaah akan berlangsung hingga 10 Juni 2024.
"Sebanyak 437 petugas Daker (Daerah Kerja) Bandara dan Daker Madinah sudah diberangkatkan untuk bersiap menyambut kedatangan dan melayani jamaah haji Indonesia," kata Saiful.